Breaking News

Kades Senggigi Kesal, Oknum Diduga Utusan DLH Lobar Patok Harga Rp. 1,5 Juta Per Pohon

Kepala Desa Senggigi, Mastur.

Lombok Barat (postkotantb.com)- Kondisi kawasan wisata Senggigi, Desa Senggigi, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat (Lobar) belum aman dari ancaman  pohon tumbang.

Karena sampai saat ini, belum ada inisiatif Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lobar, untuk melakukan perapian terhadap pepohonan lapuk di sekitar Senggigi Resort, serta perapian ranting pohon untuk keselamatan masyarakat dalam berkendara.

Ditemui, Jumat (05/01), Kepala Desa (Kades) Senggigi, Mastur, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kinerja pihak DLH Lobar. Pasalnya, ia telah melayangkan surat permohonan untuk perapian ranting dan penebangan pohon yang sudah lapuk Tertanggal 23 Desember 2023.

Surat itu tidak ditindaklanjuti. Malah tiga hari sesudah surat itu diajukan, pihaknya didatangi oknum yang diduga utusan DLH Lobar. Sambil membawa surat yang diajukan desa serta disposisi Kepala DLH Lobar, oknum tersebut lantas meminta agar Pemerintah Desa Senggigi, mengeluarkan biaya dengan nilai Rp. 1,5 juta per pohon.

"Kami diminta mengeluarkan biaya untuk setiap pohonnya. Alasan mereka, untuk pembelian bibit pohon baru, untuk pembelian kembali yang akan ditebang dan sesuai peraturan bupati," bebernya.

Ia menyebutkan, jumlah pohon yang akan dirapikan sebanyak 200 pohon. 20 pohon diantaranya sudah terlihat lapuk dan rawan tumbang. Jika ditotal dengan pohon yang lapuk saja, pemerintah desa tentunya akan membayar biaya cukup tinggi.

"Tidak seharusnya dinas mematok harga sebesar itu. Kawasan Senggigi ini wajahnya Lobar. Perapian itu untuk kepentingan umum, demi mengantisipasi pohon tumbang dan Ini sudah menjadi kewajiban dinas, bukan untuk bisnis perorangan," sesalnya.

Sehingga, Ia bersama jajarannya, akan merapikan sendiri ranting-ranting pohon tersebut, terkecuali penebangan pohon lapuk yang menurutnya, masih menjadi tanggung jawab DLH Lobar.

"Apalagi, tamu yang datang banyak dari luar daerah bahkan mancanegara. Jangan sampai jatuh korban jiwa baru dinas turun. Itu kemarin sudah dua unit mobil yang tertimpa di tanjakan Senggigi. Ingat, Senggigi penyumbang 70 persen PAD," pungkasnya.(RED/RIN)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close