Breaking News

Telat, Saksi Pemantau Ditolak di TPS

Salah satu TPS, yaitu TPS 5 , yang disebut menolak keberadaan saksi pemantau.


Mataram (postkotantb.com)- sejumlah pihak di Kecamatan Cakranegara mengaku kesal di pemilu tahun ini. Pasalnya, saksi pemantau pemilu yang didelegasikan partai politik ditolak di  tempat pemungutan suara (TPS)

Keluhan tersebut disampaikan salah satu Ketua Banjar di lingkungan setempat, Made Purwa usai pencoblosan, Rabu (14/02).

"Saksi pemantau caleg yang keberadaannya di luar TPS, saat melapor ditolak TPS 5. Alasannya karena telat setengah jam makanya saat melapor  ditolak," keluhnya.

Penolakan para saksi pemantau ini sempat memancing ketegangan. Pihaknya pun mempertanyakan aturan mana yang melarang saksi pemantau ke TPS. Bahkan mendesak KPPS untuk menunjukan surat tersebut.

"Giliran saya bertanya untuk ditunjukan mana aturannya untuk kami pelajari. nyatanya tidak ada," ulasnya.

Gede Wenten selaku tokoh masyarakat umat Hindu sekaligus tokoh politik senior, sangat menyayangkan adanya penolakan tersebut. Terlebih lagi soal adanya warga yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan mendapat undangan untuk mencoblos, disuruh pulang disebabkan tidak membawa e KTP.

"Kondisi di TPS yang lain juga sama, tidak membawa KTP. Tapi di sejumlah TPS di Cakranegara ini pemilihnya disuruh pulang ambil lagi, kalau tidak bisa tunjukan e KTP," sindirnya.

Menurutnya, petugas KPPS tidak boleh begitu saja memulangkan peserta pemilu yang masuk DPT. Ketika peserta membawa surat panggilan untuk memilih, secara otomatis mereka sudah bisa masuk TPS untuk pencoblosan, tanpa harus menunjukan e KTP.

Sebaliknya, jika sudah ada aturan yang baru tentang keharusan pemilih membawa e KTP meski sudah mendapat panggilan memilih, pihak-pihak yang bersangkutan dalam hal ini, KPU dan Bawaslu Kota Mataram, untuk mensosialisasikan secara masif sebelum hari H pencoblosan.

"Kita tidak ingin berokrasi ruwet dan mempersulit peserta untuk memilih pemimpinnya,"timpalnya.

Terpisah, Kepala Bawaslu Kota Mataram, Muhammad Yusril mengaku bukan hanya di Cakranegara. Beberapa kecamatan juga mengeluhkan adanya potensi masalah saat pencoblosan.

"Kami lagi melakukan inventarisasi potensi masalah, dan masalah yang muncul. Insha Allah setelah jelas, kita akan sampaikan lewat konfrensi pers," tutupnya.(RIN)
 

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close