Breaking News

Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Melalui Pelatihan Keterampilan Produksi dan Pemasaran

 

Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Melalui Pelatihan Keterampilan Produksi dan Pemasaran
Foto Istimewa Jaharuddin.S.Sos/postkotantb.com
Lombok Utara (postkotantb.com) - Pelatihan lanjutan oleh Dinas Koperasi UKM, Perdagangan dan Perindustrian KLU, bersama Dekranasda yang di selenggarakan selama tiga hari dalam penyampaian nara sumber, Raden Winata Darmajaya selaku  Konsultan SDM PLUT KLU mengatakan. "Batik mulai dikembangkan pada masa kerajaan  Mataram, kemudian berlanjut di masa kerajaan Solo dan Yogyakarta. Batik awalnya hanya digunakan dalam keraton untuk pakaian para raja dan keluarganya, tetapi kemudian mulai diproduksi oleh masyarakat umum dan menjadi populer sebagai  pakaian".

Raden Winata Darmajaya pada pemaparan awal menyebutkan sejarah Batik Nasional sudah masuk ke dalam daftar Perwakilan Warisan Budaya Tak Benda United Nations of Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sejak tahun 2009.


Batik tulis dibuat secara manual dengan menggunakan tangan dengan alat bantu canting untuk menerakan malam pada corak batik, sebut Raden Winata.

Batik Tulis Batik cap dibuat dengan menggunakan cap atau semacam stempel motif batik yang terbuat dari tembaga. Proses pembuatan
batik jenis cap membutuhkan
waktu kurang lebih 2-3 hari.

Batik Cap merupakan jenis batik yang menggabungkan teknik batik tulis dan batik cap, biasanya dikenal sebagai batik kombinasi tulis atau batik semi tulis.
 
Ia juga (Raden Winata-red) menyebutkan bahwa "Motif batik adalah corak atau pola yang menjadi kerangka gambar pada batik berupa
perpaduan antara garis, bentuk dan isen menjadi satu kesatuan yang mewujudkan batik secara keseluruhan".

Batik Membubur dalam pemahan “wate telu” yang berarti dua kata Wetu dan Metu yang berarti keluar atau muncul dan kata telu yang berarti tiga, menurut keyakinan masyrakat adat bayan dengan system reproduksi mahluk hidup tercipta dari tiga proses atau disebut dengan telu kemetuan urip.

Diantaranya adalah menganak (melahirkan) yang di alami oleh manusia dan hewan mamalia, yang kedua menteloq (bertelur) yang dialamai oleh hewan unggas, dan tioq (tumbuh) yang dialami oleh berbagai jenis tanaman dan pepohonan. Dari konsep tersebut mengajarkan kita darimana asal muasal kehidupan kita serta kemana dan kepada siapa dia akan kembali.

Bambu merupakan tumbuhan yang tercipta melalui proses tioq atau tumbuh. Bambu dalam fisafah masyrakat adat bayan mengajarkan bahwa setinggi apapun drajat manusia jangan melupakan siapapun yang ada di bawah, harus selalu merunduk rendah hati.

Motif Bambu, Motif Kerbau, dan Motif Ayam. Sementara
Kerbau sebagai gambaran unsur kehidupan yang melahirkan anak.

Filosofi kerbau adalah Kebersamaan, Kekuatan dan Kesejahteraan masyrakat. Kerbau mengingatkan nilai kegotongroyangan dan kebersamaan dalam mengelola sumber pangan dalam pertanian. Ayam merupakan unsur kehidupan yang melalui proses bertelur.

Bagi masyrakat adat bayan ayam memiliki karakter yang rajin dan pantang menyerah dalam mencari penghidupan. Motif ini menggambarkan dua jenis bunga yang di gunakan saat acara ritual oleh masyarakat adat karang
bajo yang memaknai sebuah proses kehamilan yang telah memasuki usia kehamilan Tujuh bulan.

Dimana sang ibu mendoakan anaknya lahir dengan sempurna dan memiliki sifat kebaikan dan keberanian.


Motif Bunga Jepun warnanya yang putih dan baunya yang wangi merupakan simbok kesucian. putih juga yang menggambarkan sifat keibuan yang menjujung tinggi kesabaran, tetu harapanny ketika besar nanti mampu mengharumkan nama orang tuanya, agama dan bangsa.

Sementara Motif Rembung Bambu, Motif Bunga Srinata warnanya yang merah menggambarkan kehidupan atau doanya agar melahirkan selamat. merah juga sabagai simbol kebapkan yang memiliki jiwa keberanian dan
kewibaan.
 
Bambu dalam fisafah masyrakat adat bayan mengajarkan bahwa setinggi apapun drajat manusia jangan melupakan siapapun yang ada di bawah, harus selalu merunduk rendah hati. selalu membawa manfaat
bagi lingkungan sekitarnya
Industri Batik Membutuhkan bahan baku, Teknologi Peralatan, dan
pemasaran.
 

Inovasi Teknologi (peralatan untuk mendesain, membatik dan mewarnai) Batik membutuhkan Kreatifitas
penciptaan desain motif dan produk  
Industri batik masih potensial
untuk ditumbuhkembangkan karna secara modalitas keuangan tidak membutuhkan investasi yang besar.

Di setiap daerah memiliku ragam budaya dan kekhasan seni hias untik di aplikasikan ke produk batik dengan teknologi sederhana, kata Raden Winata. (@ng)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close