Peserta Porwanas PWI NTB refresing ke Sungai Barito Kuala, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Foto: istimewa/Aminuddin. |
Banjarmasin (postkotantb.com) - PEKAN olahraga wartawan nasional (Porwanas) kembali digelar. Kali ini, even olahraga tiga tahunan itu dipusatkan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel). Mulai 19 sampai 26 Agustus. Pesertanya bejibun. 4 ribuan. Menyesaki puluhan hotel di Banjarmasin.
Kontingen NTB, Sumbar, Sumut, Panitia Pusat dan atlet Bridge diinapkan di Hotel Popi. Otomatis hotel “dikuasai” PWI.
Porwanas itu. Apa pentingnya bagi wartawan secara profesional maupun pribadi? Melalui even itu kita bisa membangun solidaritas dan kekompakan. Ini terbukti. Cengkrama, bertemu teman lama, canda tawa. Tegur sapa antar sesama walau baru pertama bersua. Indahnya kebersamaan itu mestinya ditularkan para suhu pers yang sedang adu kuasa.
Porwanas menjadi ajang bagi wartawan dari berbagai daerah untuk berkumpul dan berinteraksi di luar konteks pekerjaan. Ini membantu membangun solidaritas dan kekompakan di antara mereka, yang dapat memperkuat jaringan profesional serta meningkatkan kerja sama di masa depan.
Porwanas dapat mengurangi stres dan meningkatkan Kesehatan. Profesi wartawan seringkali penuh tekanan dan tuntutan. Melalui kegiatan olahraga di Porwanas, wartawan memiliki kesempatan untuk mengurangi stres, menjaga kebugaran fisik, dan meningkatkan kesehatan mental. Olahraga terbukti membantu dalam menjaga keseimbangan hidup, yang penting bagi mereka yang bekerja di industri dengan tekanan tinggi.Porwanas juga menjadi ajang kompetisi sehat.
Porwanas memberikan platform bagi wartawan untuk bersaing dalam suasana yang sehat dan sportif. Ini tidak hanya mendorong semangat kompetisi, tetapi juga menumbuhkan nilai-nilai sportivitas, disiplin, dan fair play, yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan profesional mereka.
memutuskan untuk menghentikan pertandingan.
Presean bukan sekadar pertarungan fisik. Ada nilai-nilai filosofi di dalamnya. Pertunjukan ini mencerminkan keberanian, ketangguhan, dan kejujuran. Meski bertarung, para Pepadu harus menjunjung tinggi sportivitas dan tidak boleh dendam atau marah setelah pertandingan. Ini menunjukkan bahwa Presean juga merupakan ajang pengendalian diri dan hormat kepada lawan.
Presean adalah warisan budaya yang tidak hanya mempertahankan tradisi lama tetapi juga menunjukkan identitas kuat dari suku Sasak.
Melalui Presean, masyarakat Sasak menunjukkan bagaimana keberanian dan sportivitas bisa disandingkan dalam sebuah seni bela diri yang penuh makna.
Pentas seni dan budaya pada Porwanas dapat memperkaya wawasan dan pemahaman wartawan tentang keragaman budaya di Indonesia, yang penting dalam menjalankan tugas jurnalistik yang lebih inklusif dan sensitif.
Secara keseluruhan, Porwanas merupakan kegiatan yang memperkaya kehidupan wartawan baik dari sisi profesionalisme, kesehatan, maupun hubungan sosial. Selamat Bertanding dan Tetap Jaga Sportivitas. (Amin/berbagai sumber)
0 Komentar