Lombok Utara (postkotantb.com) - Mengawali acara, Ketua Panitia H Johadi, S.Pd dan Sekretaris, Kartadi, S.Pd., MM, membacakan mandat dan jumlah masing masing anggota yang memiliki hak menyalurkan kertas suara. Masing masing utusan 6 orang dari pengurus cabang se wilayah Kabupaten Lombok Utara.
Selanjutnya Ketua PGRI Kabupaten Lombok Utara, H Rasidep, S.Pd, mengatakan, " Acara Konfrensi XXIII PGRI KLU tahun 2025 merupakan agenda rutin dalam lima tahun sekali dalam rangka laporan pertanggung jawaban dan pemilihan pengurus PGRI berikutnya serta momentum laksanakan progeram sebagaimana termaktub dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART).
Pengurus yang terpilih nanti dapat menjalankan progeram progeram yang sudah tersusun dan sudah di sepakati bersama serta yang tak kalah pentingnya adalah memperjuangkan kesejahteraan Guru baik yang ASN, PPPK maupun yang berstatus GTT sesuai kewenangan pemerintah. Selain itu pengurus baru mampu membawa PGRI yang lebih maju, mapan dan menjaga hubungan baik dengan pengurus dan angotanya serta menjaga nama baik di lingkungan masyarakat KLU.
Dijelaskan oleh H Rasidep bahwa jumlah Guru sesuai data berjumlah 2. 595 (Dua Ribu Lima Ratus Sembilan Puluh Lima) orang. Dari jumlah tersebut yang Guru yang baru memiliki NPA maupun KTA baru 1.129 (Seribu Seratus Dua Puluh Sembilan) orang. Tugas berat pengurus terpilih bagaimana mengupayakan sisa yang belum memiliki Nomor Pokok Anggota (NPK) maupun Kartu Tanda Anggota (KTA).
Harapan berikutnya terkait kreteria pengurus terpilih dapat memenuhi syarat syarat umum maupun syarat khusus sebagaimana tertuang dalam AD ART PGRI, jelasnya.
Tema acara " Transportasi PGRI Menuju Indonesia Emas dan Lombok Utara Bangkit Maju, Religius dan Berintegrasi", selain mengundang Bupati Lombok Utara, H Djohan Sjamsu, Kepala Dinas Dikbudpora, H Adenan, Kaposek Tanjung dan segenap pengurus dan 199 orang Anggita PGRI se Kabupaten Lombok Utara.
H Rasidep menambahkan, sebagai seorang yang berlatar belakang pendidik, Ia menekankan bahwa keberhasilan seseorang tidak dapat dipisahkan dari peran penting guru dalam mendidik generasi bangsa. “Tugas utama seorang guru adalah mendidik. Saya sendiri tidak akan bisa menjadi guru seperti sekarang tanpa peran guru,” Ujarnya.
Ia melanjutkan, bahwa konferensi ini merupakan momentum strategis untuk memilih kepengurusan PGRI KLU yang baru dan akan bertugas selama lima tahun ke depan.
“Kami berkomitmen untuk fokus pada perekrutan anggota baru serta menjalankan tugas utama dalam melindungi tenaga pendidik dan kependidikan, disamping kami berusaha mengangkat harkat dan martabat guru agar lebih dihargai oleh masyarakat,” tuturnya.
Aspirasi untuk terus meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan bagi guru menjadi isu utama dalam konferensi ini. Para peserta yang berasal dari seluruh kecamatan se wilayah Kabupaten Lombok Utara turut menyampaikan berbagai masukan dan gagasan untuk mendorong kemajuan dunia pendidikan di daerah tersebut.
Acara ini dihadiri oleh ratusan anggota PGRI dan para tamu undangan, termasuk pejabat pemerintahan, tokoh masyarakat, dan perwakilan lembaga pendidikan. Selain membahas kepengurusan baru, konferensi ini juga menjadi ajang konsolidasi guna menyamakan visi dan misi organisasi dalam menghadapi tantangan pendidikan ke depan.
Melalui konferensi ini, diharapkan PGRI KLU semakin solid dalam memperjuangkan hak-hak guru serta terus mendorong peningkatan kualitas pendidikan di KLU, agar kolaborasi antara pemerintah dan PGRI dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik dan berdaya saing.
Sebagai seorang yang berlatar belakang pendidik H Rasidep menekankan, bahwa keberhasilan seseorang tidak dapat dipisahkan dari peran penting guru dalam mendidik generasi bangsa. “Tugas utama seorang guru adalah mendidik, tambahnya.
“Kami berkomitmen untuk fokus pada perekrutan anggota baru serta menjalankan tugas utama dalam melindungi tenaga pendidik dan kependidikan. Selain itu, kami berusaha mengangkat harkat dan martabat guru agar lebih dihargai oleh masyarakat,” harapnya.
Aspirasi untuk terus meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan bagi guru menjadi isu utama dalam konferensi ini. Para peserta yang berasal dari seluruh lima Kecamatan yang ada di KLU turut menyampaikan berbagai masukan dan gagasan untuk mendorong kemajuan dunia pendidikan di Gumi Tioq Tata Tunaq tercinta ini. (@ng)
0 Komentar