![]() |
para petinggi PWNU NTB diantaranya Prof TGH Masnun Tahir sebagai ketua, HK H Lalu Winengan sebagai wakil ketua, dan bendahara. |
Lombok Tengah (postkotantb.com) - Konferwil ke XIV Nahdlatul Ulama (NU) NTB digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Qomarul Huda, Bagu, Lombok Tengah, Sabtu (18/01/2025).
Dengan tema, 'Melanjutkan Pengabdian Menggapai Bukti Bakti'. Turut hadir, Pj Gubernur NTB dan para stakeholder lingkup Pemerintahan Provinsi NTB.
Ketua PWNU NTB, Prof TGH Masnun Tahir mengatakan, NU memiliki kader-kader yang berkualitas dan mumpuni. Sehingga pada Konferwil kali ini, setiap kader berpotensi untuk maju sebagai calon di konferwil tersebut.
Ada beberapa orang yang memang memiliki potensi menjadi calon ketua. Salah satunya HK H Lalu Winengan yang saat ini menjabat Wakil Ketua PWNU NTB.
Kemudian H Zamroni Azis yang beberapa waktu lalu didapuk menjadi pengurus pusat GP Ansor, sebagai Ketua Koordinator Wilayah X, serta Irpan Suryadiata yang ini di posisi Ketua GP Ansor NTB.
"Banyak kader di NU ini, bukan hanya Masnun saja. Jangan minta, berbeda kalau memang kita yang dipercaya," ujar Prof Masnun, sapaannya, usai pembukaan Konferwil ke XIV Nahdlatul Ulama (NU) NTB.
Terlepas dari hal tersebut, siapapun yang nantinya terpilih sebagai Ketua PWNU NTB harus koheren (Munasabah) dengan program pengurus besar NU dan kebutuhan lokal, serta dapat disinergikan dengan multi stakeholder di NTB.
"Karena Kalau sudah berkhidmat, itu bukti dari bakti kita kepada NU, bangsa, dan negara. Berkhidmat itu kita tidak bisa sendiri," imbuhnya.
Dengan tema, 'Melanjutkan Pengabdian Menggapai Bukti Bakti'. Turut hadir, Pj Gubernur NTB dan para stakeholder lingkup Pemerintahan Provinsi NTB.
Ketua PWNU NTB, Prof TGH Masnun Tahir mengatakan, NU memiliki kader-kader yang berkualitas dan mumpuni. Sehingga pada Konferwil kali ini, setiap kader berpotensi untuk maju sebagai calon di konferwil tersebut.
Ada beberapa orang yang memang memiliki potensi menjadi calon ketua. Salah satunya HK H Lalu Winengan yang saat ini menjabat Wakil Ketua PWNU NTB.
Kemudian H Zamroni Azis yang beberapa waktu lalu didapuk menjadi pengurus pusat GP Ansor, sebagai Ketua Koordinator Wilayah X, serta Irpan Suryadiata yang ini di posisi Ketua GP Ansor NTB.
"Banyak kader di NU ini, bukan hanya Masnun saja. Jangan minta, berbeda kalau memang kita yang dipercaya," ujar Prof Masnun, sapaannya, usai pembukaan Konferwil ke XIV Nahdlatul Ulama (NU) NTB.
Terlepas dari hal tersebut, siapapun yang nantinya terpilih sebagai Ketua PWNU NTB harus koheren (Munasabah) dengan program pengurus besar NU dan kebutuhan lokal, serta dapat disinergikan dengan multi stakeholder di NTB.
"Karena Kalau sudah berkhidmat, itu bukti dari bakti kita kepada NU, bangsa, dan negara. Berkhidmat itu kita tidak bisa sendiri," imbuhnya.
Ia menyoroti sejumlah program pemerintah yang saat ini masih menjadi skala prioritas ke depan untuk para pengurus PWNU NTB ke depannya. Diantaranya transformasi digital, stunting, judi online serta kekerasan sosial.
Terpisah, Ketua GP Ansor NTB, sekaligus sebagai Ketua panitia Konferwil ke XIV, Dr Irpan Suryadiata mengaku, secara internal tidak ada andil dalam pemilihan calon Ketua PWNU NTB.
Kendati demikian ia berpendapat, Prof TGH Masnun Tahir hingga saat ini masih menjadi teladan. Karena selama memimpin, PWNU NTB mengalami perkembangan yang cukup baik. Salah satunya pembangunan sekretariat organisasi.
"Kalau yang saya tahu masih pak prof. Kalau saya terus terang lanjutkan. Karena dia kerja nyata, salah satunya kantor PWNU, jadi," pujinya.
"Untuk ormas itu tidak mudah karena tidak pakai APBD atau APBN. Murni swadaya. Untuk membangun kesadaran berswadaya juga tidak mudah. Dibutuhkan figur yang kuat dan mau diteladani banyak orang,"
Kendati demikian, pihaknya sami'na wa tho'na terhadap apa yang menjadi program prioritas PWNU NTB ke depan. Hal ini, kata Irpan, terlepas dari siapa yang nantinya akan terpilih.
Diantaranya mengakomodir isu soal Undang-Undang tindak pidana kekerasan seksual (TPKS) yang dimana terdapat sejumlah pimpinan ponpes yang terkena kasus tersebut.
"Tentu itu tugas PWNU, GP Ansor dan lembaga-lembaga NU lainnya untuk memberikan edukasi kepada jamaah, utamanya kader agar terhindar dari masalah itu," jelasnya.(RIN)
0 Komentar