Lombok Timur (postkotantb.com) - Majlis Ta'lim Darunnajah al-Irsyadi Mamben-Lombok Timur menegaskan komitmennya untuk memperkuat peran dalam menjalankan program pelayanan selama bulan Ramadhan. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah pembentukan Panitia Fi Rihabi Ramadhan.
Pembentukan panitia ini dilakukan bersamaan dengan Pelantikan Pergantian Antar Waktu (PAW) Pengurus Majlis Ta'lim Darunnajah Al-Irsyadi Mamben yang berlangsung di Aula Majlis Ta'lim. Acara ini dihadiri oleh Ketua Dewan Pembina, Ust. Ahmad Asdaruddin, S.Sos, dan Ketua Dewan Pengawas, Ust. H. Kaharudin.
Selain pelantikan, kegiatan tersebut juga diisi dengan Rapat Kerja (Raker) ke-36 yang diikuti oleh para pengurus dan perwakilan jamaah dari seluruh Lombok Timur. Dalam Raker tersebut, Saddam Husen, S.Pd, terpilih sebagai Ketua Panitia Fi Rihabi Ramadhan.
Ketua Umum Majlis Ta'lim Darunnajah al-Irsyadi Mamben, Septi Heriana, S.E, menyatakan bahwa Majlis Ta'lim terus berupaya meningkatkan perannya sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman. "Raker ini adalah momentum strategis untuk memperkuat sinergi dengan pemerintah," ujar Septi.
Ia berharap Majlis Ta'lim tidak hanya fokus pada kegiatan keagamaan tetapi juga berperan aktif di tengah masyarakat sebagai mitra pemerintah. "Kami ingin Majlis Ta'lim menjadi wadah yang memperkuat ukhuwah islamiah dan memberi kontribusi nyata dalam bidang sosial dan pembangunan," tambahnya.
Ketua Dewan Pembina, Ust. Ahmad Asdaruddin, S.Sos, menegaskan bahwa Majlis Ta'lim Darunnajah al-Irsyadi Mamben telah menjadi wadah efektif dalam memperkuat ukhuwah islamiah. Namun, menurutnya, peran tersebut harus dibarengi dengan program sosial yang bermanfaat langsung bagi masyarakat. "Pengurus Majlis Ta'lim adalah orang-orang hebat yang mampu memberikan manfaat besar bagi masyarakat luas," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas, Ust. H. Kaharudin, menyoroti lima krisis utama yang harus mendapat perhatian Majlis Ta'lim, yaitu krisis akhlak, krisis pangan, krisis pendidikan, krisis energi, dan krisis lapangan kerja serta kesejahteraan. "Krisis pendidikan, misalnya, terlihat dari banyaknya SDM bertitel tetapi belum mampu membawa perubahan signifikan bagi masyarakat," ungkapnya.
Ust. Ahmad Asdaruddin menambahkan bahwa Majlis Ta'lim harus menjadi solusi atas berbagai persoalan umat, terutama dalam aspek sosial dan keagamaan. Ia menekankan pentingnya penguatan program strategis yang mampu menjawab tantangan zaman. "Kita harus responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan menghadirkan solusi nyata," pungkasnya. (babe)
0 Komentar