Lombok Timur (postkotantb.com) - Pembangunan Gedung Pendopo Wakil Bupati kabupaten Lombok Timur mulai di sorot, pasalnya Bupati dan Wakil Bupati terpilih sudah dilantik, 20 Februari lalu namun Pendopo Wakil Bupati belum bisa ditempati karena masih Amburadul, penataan Taman atau kelengkapan lainnnya masih belum selesai dikerjakan, akibatnya Senin (24/02/2025) kemarin, Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) menginspeksi secara mendadak Pendopo Wakil Bupati Lombok Timur .
Dalam inspeksi tersebut, Ketua Komisi IV menemukan banyak pekerjaan pendopo yang belum selesai. Dia juga melihat beberapa bangunan yang kondisinya tidak sesuai dengan besaran anggaran.
Ketua Komisi IV DPRD Lombok Timur, H Lalu Hasan Rahman akhirnya dengan tegas meminta Inspektorat untuk segera mengaudit pengerjaan pendopo dua tersebut.
Diapun menyerot pengerjaan pendopo tersebut terkesan dipaksakan mengingat pekerjaan tersebut dikerjakan sebelum pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih belum dilantik, sementara pengerjaannya di saat Pj. Bupati padahal apa yang dikerjakan saat Pj Bupati menjabat belum tentu sesuai dengan selera Bupati dan wakil bupati terpilih," tegasnya.
Dia juga secara tegas meminta proyek ini segera di audit Insfektorat, udit ini bertujuan untuk mengetahui berapa biaya yang telah dikeluarkan dalam pembangunan dua bangunan pendopo dengan anggaran sebesar Rp 4,8 miliar.
Hasan Rahman mengatakan bahwa pembangunan pendopo dua ini mulai dikerjakan saat dirinya belum bertugas di Komisi IV.
Namun, kata dia, sebelum masa jabatan DPRD saat itu berakhir, dia menyarankan agar pembangunan pendopo ditunda terlebih dahulu sampai ada bupati baru, sehingga pembangunan tersebut sesuai dengan keinginan pemerintah yang baru.
Karena itu, dia meminta Inspektorat untuk segera mengaudit agar jelas berapa biaya yang sudah dikeluarkan dan berapa sisa anggaran yang ada untuk dua bangunan tersebut.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum PUPR M Rozikin, menjawab pertanyaan insan media,bahwa anggaran Rp 4,8 miliar tersebut digunakan untuk membangun bangunan utama, garasi, dan dapur yang terletak di sebelah bangunan utama.
Dia menambahkan, bahwa anggaran pertama cukup untuk dua bangunan tersebut, sedangkan anggaran yang baru berbeda. "Menganggarkan lagi untuk pengerjaan selanjutnya,dan dia meyakini sudah sesuai dengan apa yang direncanakan," tukasnya. (Mul)
0 Komentar