![]() |
(Dari Kiri) Kepala BPS Provinsi NTB Drs. Wahyudin, dan Kepala Biro Ekonomi Setda NTB, Drs. H. Lalu Wirajaya Kusuma. |
Mataram (postkotantb.com) - Badan Pusat Statistik (BPS) NTB mengungkapkan, Ekonomi NTB Tahun 2024 terhadap Tahun 2023, mengalami pertumbuhan sebesar 5,30 persen (c-to-c).
Dari sisi produksi, pertumbuhan terbesar terjadi pada Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar 11,66 persen. Sementara dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT sebesar 11,26 persen.
Hal itu disampaikan oleh Kepala BPS Provinsi NTB Drs. Wahyudin saat menyampaikan rilis berita resmi statistik di Aula Tambora BPS NTB, Rabu (05/02/2025). "Ekonomi NTB tahun 2024 mengalami pertumbuhan dibanding tahun 2023," ungkapnya.
Dijelaskannya Perekonomian NTB berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Triwulan IV-2024, mencapai Rp44,84 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp26,73 triliun.
Ekonomi NTB Triwulan IV-2024 terhadap triwulan sebelumnya mengalami kontraksi sebesar 4,97 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Industri Pengolahan mengalami kontraksi terdalam sebesar 15,96 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami kontraksi tertinggi sebesar 40,61 persen.
Sementara Ekonomi NTB Triwulan IV-2024 terhadap Triwulan IV-2023 mengalami kontraksi sebesar 0,50 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, lapangan usaha pertambangan dan penggalian, mengalami kontraksi terdalam sebesar 16,84 persen. Dari sisi pengeluaran, komponen Ekspor Barang dan Jasa, mengalami kontraksi terdalam sebesar 41,43 persen.
Kepala Biro Ekonomi Setda NTB, Drs. H. Lalu Wirajaya Kusuma menyebutkan bahwa sektor pertanian, pertambangan, perdagangan dan kontruksi menjadi penyumbang terbesar dalam pertumbuhan ekonomi di NTB.
"Pertanian kita menyumbang 20 persen bagi pertumbuhan ekonomi. Kita harus kuat kolaborasikan untuk menjaga produksi pertanian tetap terjaga," harapnya.(RIN)
Dari sisi produksi, pertumbuhan terbesar terjadi pada Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar 11,66 persen. Sementara dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT sebesar 11,26 persen.
Hal itu disampaikan oleh Kepala BPS Provinsi NTB Drs. Wahyudin saat menyampaikan rilis berita resmi statistik di Aula Tambora BPS NTB, Rabu (05/02/2025). "Ekonomi NTB tahun 2024 mengalami pertumbuhan dibanding tahun 2023," ungkapnya.
Dijelaskannya Perekonomian NTB berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Triwulan IV-2024, mencapai Rp44,84 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp26,73 triliun.
Ekonomi NTB Triwulan IV-2024 terhadap triwulan sebelumnya mengalami kontraksi sebesar 4,97 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Industri Pengolahan mengalami kontraksi terdalam sebesar 15,96 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami kontraksi tertinggi sebesar 40,61 persen.
Sementara Ekonomi NTB Triwulan IV-2024 terhadap Triwulan IV-2023 mengalami kontraksi sebesar 0,50 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, lapangan usaha pertambangan dan penggalian, mengalami kontraksi terdalam sebesar 16,84 persen. Dari sisi pengeluaran, komponen Ekspor Barang dan Jasa, mengalami kontraksi terdalam sebesar 41,43 persen.
Kepala Biro Ekonomi Setda NTB, Drs. H. Lalu Wirajaya Kusuma menyebutkan bahwa sektor pertanian, pertambangan, perdagangan dan kontruksi menjadi penyumbang terbesar dalam pertumbuhan ekonomi di NTB.
"Pertanian kita menyumbang 20 persen bagi pertumbuhan ekonomi. Kita harus kuat kolaborasikan untuk menjaga produksi pertanian tetap terjaga," harapnya.(RIN)
0 Komentar