Breaking News

Gumi Paer Bongkar Kejanggalan Kasus Warek I, Junaidi: Ini Sarat Kepentingan Elit UMMAT

Kasus Skandal Perselingkuhan di Kampus UMMAT
Dalam hearingnya, rombongan Gumi Paer menanyakan kejelasan hasil investigasi kasus Warek I kepada  Badan Pengurus Harian (BPH) UMMAT, Kamis (06/02/2025). Namun tidak mendapat jawaban yang rinci dan memuaskan.


Mataram (postkotantb.com)- Persoalan yang membelit Wakil Rektor (Warek) I Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) terkait indikasi pelecehan seksual terhadap oknum dosennya, hingga saat ini belum jelas ujung pangkalnya.

Bahkan sejak Januari hingga Maret, tim investigasi yang dibentuk pihak kampus tersebut belum memberikan kesimpulan yang konkrit atas adanya indikasi tersebut. Asbab hal tersebut, Ketua Gumi Paer, Lalu Junaidi, bersama rombongan akhirnya menggedor Badan Pengurus Harian (BPH) UMMAT, Kamis (06/02/2025).

"Kedatangan kami untuk hearing menanyakan apa kesimpulan dari tim investigasi yang dibentuk kampus," ungkap Junaidi.

Sayangnya, BPH UMMAT tidak mampu memberikan jawaban yang pasti dan rinci terkait kepastian hasil investigasi kasus tersebut. Hal yang sama juga terjadi saat pihaknya melakukan hearing di sekretariat Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah NTB di Jalan Lingkar Selatan Kota Mataram, Selasa (04/03/2025).

"Kami sangat kecewa, satupun tidak ada yang bisa menjawab tuntutan-tuntutan kami," kesalnya.

Dok: hearing Gumi Paer di sekretariat Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah NTB di Jalan Lingkar Selatan Kota Mataram, Selasa (04/03/2025).


Diakui Junaidi, berdasarkan telaah dan analisis, pihaknya menemukan sejumlah kejanggalan pada kasus Warek I. Kejanggalan tersebut mengarah ke indikasi kasus Warek I berdasarkan kepentingan para elit di internal kampus tersebut.

"Kejanggalan yang kami temukan sangat mencolok dan sarat kepentingan para Elit di kampus UMMAT," singgung Junaidi.

Salah satunya terkait surat keputusan Ditlitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah, terkait penonaktifan sementara Warek I. Dalam keputusan tersebut tertera bahwa warek diduga melakukan pelanggaran kode etik.

Padahal pada Undangan Rapat Senat yang dijadwalkan tanggal 3 Januari lalu, disebutkan bahwa yang bersangkutan diduga melakukan pelecehan seksual. "Ini kan jauh bumi dan langit. Ada apa dengan kampus UMMAT. Masih banyak lagi kejanggalan yang kami temukan," timpalnya.

Pihaknya mengancam akan mendatangi pengurus pusat Muhammadiyah, demi memperjelas kasus tersebut mengingat Warek I memiliki kepribadian yang bertolak belakang dengan sangkaan yang dituduhkan pihak kampus.

"Yang jelas kami akan menggoyang pimpinan pusat Muhammadiyah supaya terang barang (kasus, red) ini," tandasnya.(RIN)
 

0 Komentar

Posting Komentar
Mulya Residence

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close