Breaking News

Sekda Lotim HM Juaini Taupik Dorong Pelibatan Laki Laki dalam Pengarusutamaan Gender

 


Lombok Timur (postkotantb.com)- Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Timur H. Muhammad Juaini Taofik secara resmi membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengintegrasian Peta Jalan dan Rencana Aksi Pelibatan Laki-laki dalam Perencanaan Penganggaran Responsif Gender melalui Pendekatan Pemenuhan Kesehatan Reproduksi, Senin (26/05/2025) di Rupatama 2 Kantor Bupati.

Bimtek yang diselenggarakan di Lombok Timur ini merupakan bagian dari program percontohan di lima daerah, menunjukkan komitmen kuat pemerintah daerah dalam upaya percepatan Pengarusutamaan Gender (PUG) dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.


Sekda Juaini Taofik menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dan menegaskan posisi Lombok Timur sebagai salah satu daerah piloting. Ia menekankan pentingnya pendekatan terintegrasi yang didukung oleh Organisasi Non-Pemerintah (NGO) untuk mencapai hasil yang lebih efektif dibandingkan metode konvensional. “Integrasi adalah kunci. Pendekatan konvensional yang melepaskan tanpa integrasi pasti tidak akan sebaik ini,” tegasnya.

Sekda secara khusus menyoroti fenomena pernikahan anak yang viral di media sosial. Ia mengungkapkan keprihatinannya, bahkan sampai memutar video tersebut sebanyak tiga kali. “Sebagai Pemerintah, apalah daya kami jika tidak terus berikhtiar,” ujarnya. Ia menyinggung kasus pernikahan usia dini di Lombok yang menjadi pelajaran penting, di mana upaya pencegahan seringkali terhambat oleh keterlibatan individu dari keluarga broken home.

Perkawinan antar kampung juga menjadi perhatian, karena hal yang dianggap biasa atau benar, bisa jadi belum mencerminkan pembangunan yang responsif gender. “Perda dan Perdes mengenai usia perkawinan sudah ada, namun tanpa dukungan dan kesadaran dari masyarakat, penerapannya akan sulit,” ujar Sekda.

Ia menegaskan pentingnya turun langsung ke lapangan untuk memastikan regulasi tersebut berjalan. “Karena itu, transformasi sosial seperti ini membutuhkan kesabaran, keuletan, pengintegrasian, perencanaan, dan penganggaran yang matang,” tambahnya.

Sekda Juaini juga menyoroti pentingnya pelibatan laki-laki dalam isu gender, yang sebelumnya lebih banyak melibatkan perempuan. Contoh konkret adalah bagaimana laki-laki dapat memiliki kesadaran gender, misalnya dalam memahami alat kontrasepsi yang sangat tergantung pada kondisi pasangan. Ia meyakini bahwa keterlibatan laki-laki sangat krusial karena sulit untuk menekan angka kematian ibu dan anak jika hanya dengan meningkatkan layanan kesehatan saja.

Ia juga mengakui bahwa membuat regulasi tidaklah sulit, namun mengimplementasikan regulasi yang bersentuhan dengan adat dan agama menjadi tantangan tersendiri.

Dari sisi kualitatif dampak PUG sudah mulai terlihat, salah satunya dengan penurunan angka kematian ibu dan anak, yang berhasil membawa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lombok Timur dari peringkat 9 menjadi peringkat 7.


Disamping itu, Sekda juga menyampaikan bahwa Lotim telah memiliki Perda dan berani menyatakan sesuatu yang salah, namun menyadari bahwa upaya ini tidak bisa dilakukan sendiri. Kolaborasi menjadi kunci dan Sekda mengapresiasi pendampingan yang diberikan, yang ia anggap sebagai “semangat dan vitamin” untuk terus berjuang. Ia juga menyoroti pentingnya integrasi hasil Musrenbang dalam RPJMD, serta bagaimana program-program tersebut harus terus direncanakan dan dianggarkan dalam APBD, kemudian dipecah ke tingkat bawah. (Mul)



.

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close