Breaking News

Tim Futsal asal Lobar Dikeroyok Supporter Lawan Saat Turnamen UMMAT Fast 2025

UMMAT Fast 2025 di Gelanggang Pemuda
Beginilah kondisi turnamen Futsal UMMAT Fast 2025 di Gelanggang Pemuda, Kota Mataram, Sabtu (24/05/2025), pasca pengeroyokan yang dilakukan supporter CSCD Z,  terhadap Tim Futsal Sager FC asal Lombok Barat (Lobar).

Mataram (postkotantb.com)- Tim Futsal Sager FC asal Gerung, Lombok Barat (Lobar) harus menelan pil pahit saat berpartisipasi di turnamen futsal Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) Fast 2025 di Gelanggang Pemuda, Kota Mataram, Sabtu (24/05/2025) sore.

Tim futsal yang beranggotakan 10 orang ini diduga dikeroyok usai menang bertanding melawan CSCD Z dengan skor 1:0. Peristiwa pengeroyokan tersebut dilakukan oleh para supporter klub tersebut

"Anak saya sama teman-teman dikeroyok oleh supporternya sampai dikejar-kejar keluar gelanggang," kesal orang tua salah satu pemain Tim Sager FC, Ahyar Bukram.

Ahyar mengaku kecewa dengan terjadinya peristiwa pengeroyokan tersebut. Terlebih lagi, kegiatan perlombaan futsal yang diselenggarakan atas nama kampus UMMAT, tidak mengantongi izin resmi dari pihak kepolisian.

Hanya berbekal rekomendasi dari Polsek Selaparang, dan suruhan oknum yang diduga bertugas di Polresta Mataram. Sehingga proses pertandingan futsal tidak berlangsung dengan aman dan kondusif, karena tanpa adanya pengamanan.

"Jadi ada salah satu oknum polisi yang menyuruh main dulu kata panitianya. Sementara izin belum dipegang, hanya dapat rekomendasi. Itu yang membuat kami keberatan," tegasnya.

Ia mendesak agar Kapolresta Mataram segera melakukan penutupan turnamen futsal dan meminta agar mengusut siapa oknum polisi yang menyuruh turnamen tersebut dilaksanakan tanpa izin. Pihaknya juga akan mengambil langkah hukum dan melaporkan tindakan pengeroyokan tersebutn ke kepolisian.

"Dan saya meminta agar panitia bertanggung jawab. Sebab peristiwa ini telah mencemarkan nama baik mahasiswa dan kampus," desaknya.

Terpisah, Ketua Presma UMMAT selaku penanggung jawab panitia UMMAT Fast 2025, Supriadin menduga, peristiwa pengeroyokan  dipicu insiden pemberian kartu merah terhadap tim Sager FC pada babak kedua setelah mencetak gol.

"Permainan tetap berlanjut hingga pertandingan selesai. Habis itu mereka berjabat tangan, tapi kami tidak menyangka keributan terjadi sampai ada pemukulan. Kami panitia sudah maksimal melerai keributan. Tapi itu kelemahan kita juga," ulasnya.

Ia mengaku akan bertanggung jawab atas peristiwa tersebut dan berupaya mempertemukan sekaligus mendamaikan antara kedua belah pihak. Di sisi lain, ia juga mengakui bahwa turnamen futsal diadakan tanpa terlebih dahulu menunggu izin pengamanan yang resmi dari Polresta Mataram.

"Kami dari sudah berupaya semaksimal mungkin untuk melengkapi administrasi dan izinnya. Tapi karena bapak kasatnya nggak ada sehingga surat izin belum ditandatangani," jelasnya.(RIN)
 

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close