Breaking News

Wabup Kusmalahadi Buka Penilaian Eliminasi Malaria Oleh Kemenkes di Kabupaten Lombok Utara

 


Lombok Utara, (postkotantb.com) - Wakil Bupati Lombok Utara Kusmalahadi Syamsuri, S.T.,M.T membuka kegiatan Eliminasi Penilaian Malaria yang dilakukan Tim Asesor Kementerian Kesehatan, bertempat di Aula Kantor Bupati (06/05). turut hadir Ketua Asesor Eliminasi Malaria Kemenkes dr. H. Lukman Hakim S.H.,MM, Asisten I Setda KLU Atmaja Gumbara, SP, Asisten III Setda KLU Husnul Ahadi S.KM, Plt. Kepala Dinas Kesehatan KLU dr.H. Lalu Bahrudin, M.Kes, Sekdis Dinas Kesehatan Provinsi NTB Edi Ramlan SKM.,MPH, Kepala Puskesmas se KLU, tenaga kesehatan se KLU, Kepala desa se KKU,Babinsa dan Bhabinkamtibmas se-KLU, serta undangan lainnya.


Dalam rangka penilaian eliminasi malaria di Kabupaten Lombok Utara dari tanggal 5-9 Mei 2025, Pemerintah Daerah terus menunjukan progres mengesankan dalam upaya eliminasi malaria sehingga nantinya KLU dikatakan lulus eliminasi malaria secara administratif oleh Kementerian Kesehatan RI.

Dalam Sambutanya Wabup Kusmalahadi Syamsuri menyampaikan dukungan penuh Pemerintah daerah dalam penilaian eliminasi malaria di KLU, sebagai bentuk komitmen dalam upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit malaria, yang akan di nilai oleh Tim Asesor eliminasi Malaria kementerian Kesehatan RI.

“Kami mendukung penuh Tim Asesor untuk memberikan penilaian eliminasi malaria, beberapa hari kedepan dengan harapan Lombok Utara bebas penyakit malaria oleh Kementerian Kesehatan,”jelasnya.

 

lanjut kata Kusmalahadi dalam mendukung eliminasi  perlunya sinergi dan kolaborasi seluruh lapisan termasuk juga masyarakat untuk terus bekerjasama  memutus dan mencegah penyebaran malaria di Lombok Utara.

“Dengan usaha ini, kita bersama baik tenaga medis, masyarakat, kepala OPD terkait tentu apa yang kita harapkan akan lebih mudah dalam ikhtiar kita bersama untuk mencegah penyebaran malaria di Lombok Utara," katanya.

Ditempat yang sama Ketua Tim Asesor dr.H.Lukman menyampaikan penyebaran malaria dari beberapa kasus yang ada, kasus yang paling sering terjadi melalui Impor yaitu terkena gigitan nyamuk malaria dari luar daerah sehingga ketika menuju daerah asalnya terjadi penyebaran.

“Perlunya ada pemeriksaan kesehatan lebih lanjut ketika kita telah bertugas di luar daerah lebih dari beberapa bulan untuk mencegah penyebaran penyakit terutama penyakit malaria,” jelasnya


Lebih lanjut dr.H.Lukman malaria adalah penyakit serius dan bisa berakibat fatal bagi pengidapnya yang disebarkan oleh gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi parasit tersebut sehinga perlunya sosialisasi pencegahan menjaga lingkungan tetap bersih dan menjaga kesehatan.

“Tentu harapan kita bersama dalam beberapa hari kedepan kami dapat mengumpulkan data yang baik untuk nantinya dapat kami laporkan ke Kementerian Kesehatan RI sehingga apa yang kita harapkan bersama Lombok Utara bebas malaria akan terwujud,”tuturnya.


Ditempat yang sama Plt. Kadis Kesehatan KLU dr.H. Lalu Bahrudin melaporkan sejak tiga tahun terakhir Lombok Utara tercatat nol kasus malaria di 10 kabupaten kota di NTB, tidak adanya kasus sebagai langkah awal yang positif untuk dapat dapat menyandang lulus eliminasi malaria secara administratif oleh Kementerian Kesehatan RI.

“Ini sebagai bentuk dan upaya kita selama lima tahun kedepan kabupaten Lombok Utara secara serius menangani permasalahan penyakit malaria sesuai dengan arahan Kemenkes RI 2030 nol kasus malaria di di Indonesia,”tutupnya. (@ng)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close