Lombok Utara, (postkotantb.com) - Sosialisasi Program Indonesia Pintar (PIP) terkait beasiswa ke SD, SMP, SMA, dan SMK bertujuan untuk memberikan informasi dan meningkatkan kesadaran tentang kesempatan beasiswa yang tersedia bagi siswa.
Menurut, Lalu Hadrian Irfani, yang di dampingi Kepala Dinas Dikbudpora Kabupaten Lombok Utara, H Adenan dalam penyampaiannya
melalui zomm,
"Program Indonesia Pintar (PIP) adalah inisiatif pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Berikut beberapa poin penting tentang sosialisasi PIP jenjang SD dan SMP negeri dan swasta".
Tujuannya untuk, Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam program PIP. Memberikan informasi tentang manfaat dan tujuan program PIP. Meningkatkan kualitas pendidikan di SD dan SMP negeri dan swasta.
Manfaat Beasiswa PIP yang di maksud untuk Membantu siswa kurang mampu secara ekonomi untuk melanjutkan pendidikan. Meningkatkan akses pendidikan bagi siswa yang berpotensi.
Mengurangi kesenjangan pendidikan antara siswa dari latar belakang ekonomi yang berbeda.
Sasaran Sosialisasi yaitu kepada Siswa SD, SMP, SMA, dan SMK, Orang tua siswa dan Guru serta tenaga kependidikan. Penyebaran informasi melalui media massa dan media sosial, Penyuluhan dan pertemuan dengan siswa, orang tua, dan guru, serta Pengarahan tentang proses pendaftaran dan persyaratan beasiswa.
Dengan sosialisasi yang efektif, lebih banyak siswa yang dapat memperoleh informasi dan kesempatan untuk mendapatkan beasiswa PIP, sehingga meningkatkan akses pendidikan yang lebih luas.
Sosialisasi PIP selain di hadiri oleh Narsum Mulqirom S.Pd, selaku perwakilan Pusat Pembiayaan Layanan Pendidikan (Puslapdik) Kementrian Dasar dan Menengah, juga di hadiri Wakil Bupati Lombok Utara, Kusmalahadi Syamsuri, Ketua DPRD KLU , Agus Jasmani bersama tiga orang Anggotanya dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan puluhan guru.
Wakil Bupati Lombok Utara dalam sambutannya mengatakan bahwa program PIP ini sangat membantu, terutama untuk warga miskin, warga rentan miskin dan putus sekolah.
Diharapkan progeram seperti ini benar bena menyentuh langsung kepada masyarakat atau siswa penerima. Ia pun berharap kegiatann ini tidak sebatas seremonial semata. Kepada setiap pengelola atau guru misalkan, harus memanfaatkan dan mengelola dengan baik sesuai petunjuk/regilaisi atau juklak juknis. Jangan menggunakan asumsi sendiri sehingga sering oknom pengelola anggaran dibawa ke meja hijau, harapnya.
Kalau ada ganjalan sepatutnya di konsultasikan atau koordinasikan dengan Dikbudpora, dan sekali lagi, jangan sekali kali jangan sekali kali memutuskan berdasarkan asumsi.- (@ng)
0 Komentar