Kepala Desa Segala Anyar Ahmad Zaini,S.Ip saat terima alat
produksi pupuk organik dari WAKAI Farm Jepang, Kamis (04/09/2025). Foto
Istimewa
Lombok Tengah, (postkotantb.com) – Kelompok tani dan masyarakat Desa Segala Anyar, Kecamatan Pujut, kini memiliki mesin produksi pupuk organik modern. Alat yang mampu mengolah pupuk menjadi butiran pelet itu resmi diterima pada Kamis, 4 September 2025.
Penyerahan mesin dilakukan oleh WAKAI Farm Jepang bekerja sama dengan Universitas Mataram (Unram) melalui skema Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Selain menyerahkan, tim juga memberikan praktik pengoperasian mesin kepada petani setempat.Sebelumnya, Bumdes Maju Mandiri bersama kelompok tani Segala Anyar hanya memproduksi pupuk organik dalam bentuk campuran tanah yang langsung dikemas. Dengan hadirnya mesin baru, pupuk bisa diolah lebih modern, praktis, dan memiliki nilai tambah.
Kepala Desa Segala Anyar, Ahmad Zaini, S.IP, menyampaikan rasa syukur atas hadirnya bantuan tersebut.
“Kami bersyukur, sekarang pupuk organik bisa berbentuk butiran pelet. Insyaallah mesin ini akan kami pergunakan maksimal melalui LSI dan Kelompok Petani Muda Segala Anyar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Program pemberdayaan ini merupakan hasil kolaborasi WAKAI Farm Jepang, Fa Mi Iruka, dan Unram dengan dukungan pendanaan bersama (co-funding) dari JICA Jepang.
Dari pihak Unram, hadir Prof. Aluh dan Dr. Yulfia Yanuartati yang secara langsung menyerahkan bantuan alat.
Kegiatan ini juga berjalan paralel dengan program pemberdayaan masyarakat dalam pengolahan pupuk organik yang dilaksanakan KONSEPSI NTB melalui program Inter Act.
Ahmad Zaini menambahkan, masyarakat Segala Anyar sangat mengapresiasi kehadiran mesin pupuk organik tersebut.
“Kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada WAKAI Farm, Mbak Yana dan tim, serta PNBP Unram yang telah menghadirkan mesin ini untuk desa kami,” katanya.
Dengan adanya mesin tersebut, diharapkan produksi pupuk organik di Segala Anyar semakin meningkat dan mampu mendukung ketahanan pangan berbasis ramah lingkungan di Lombok Tengah. (Irs)
Pewarta: Lalu Irsyadi

0 Komentar