 |
Santhy Puja di Pura Jagadnatha Sangkara Hyang yang digelar Sabha Pinandita, dalam rangka mendoakan Indonesia tetap damai dan tenteram. |
Mataram (postkotantb.com)- Upacara Sakral Pujawali II (Hari Jadi ke-2) Pura Jagadnatha Sangkara Hyang Mataram yang digelar selama tiga hari, yakni dari Tanggal 06 sampai 09 September 2025 berlangsung dengan sangat khidmat.
Karena selain bertepatan dengan hari raya Saraswati (turunnya ilmu pengetahuan) panitia penyelenggara juga mengundang Betara Tirtha tuur yaitu Betare Tirta Gunung Rinjani dan Betara Tirtha Gunung Agung, untuk melakukan rangkaian upacara.
Kendati demikian, peringatan hari jadi kali ini memiliki nuansa yang berbeda dibanding tahun sebelumnya. Yakni adanya gelaran Shanty Puja (Doa Bersama) atau Berjapa (Meditasi) di hari kedua Pujawali, dalam rangka mendoakan Indonesia tetap damai dan tentram.
Ketua Krama Pura Jagadnatha Sangkara Hyang Mataram, I Nengah Sugiartha yang akrab disapa Bang Ichal mengungkapkan, Santhy Puja ini merupakan doa kebangsaan yang dimana melibatkan sebanyak 40 pemangku laki-laki dan perempuan.
"Hari kedua ini, ritual suci Nganyarin kami rangkaian dengan Santhy Puja. Jadi doa bersama untuk memohon agar Indonesia kedepannya tetap damai dan tenteram," ungkapnya, Selasa (09/09/2025).
Belum lama ini, kata Bang Ichal, sejumlah daerah di Indonesia termasuk Provinsi NTB, sempat dirundung aksi hingga berujung pembakaran yang menyebabkan beberapa gedung kantor legislatif rusak serta terbakar, dan dijarah.
Dengan adanya Santhy Puja, dia berharap konflik serupa tidak lagi terjadi. "Dari pusat kan memang sudah digaungkan doa bersama di seluruh daerah. Termasuk di lapangan Sangkareang Mataram," jelasnya.
Terpisah, Ketua Panitia Pujawali II, Pinantida Made Ngurah Wirawan menambahkan, pihaknya mengadakan doa bersama berdasarkan surat edaran dari pemerintah menyusul adanya konflik nasional yang sempat menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Untuk Doa bersama dipimpin langsung Ketua Sabe Pinandita Mangku Danakerti.
"Intinya kami memohon supaya tidak ada konflik yang meresahkan umat," harapnya.
Pewarta: Syafrin Salam.
Karena selain bertepatan dengan hari raya Saraswati (turunnya ilmu pengetahuan) panitia penyelenggara juga mengundang Betara Tirtha tuur yaitu Betare Tirta Gunung Rinjani dan Betara Tirtha Gunung Agung, untuk melakukan rangkaian upacara.
Kendati demikian, peringatan hari jadi kali ini memiliki nuansa yang berbeda dibanding tahun sebelumnya. Yakni adanya gelaran Shanty Puja (Doa Bersama) atau Berjapa (Meditasi) di hari kedua Pujawali, dalam rangka mendoakan Indonesia tetap damai dan tentram.
Ketua Krama Pura Jagadnatha Sangkara Hyang Mataram, I Nengah Sugiartha yang akrab disapa Bang Ichal mengungkapkan, Santhy Puja ini merupakan doa kebangsaan yang dimana melibatkan sebanyak 40 pemangku laki-laki dan perempuan.
"Hari kedua ini, ritual suci Nganyarin kami rangkaian dengan Santhy Puja. Jadi doa bersama untuk memohon agar Indonesia kedepannya tetap damai dan tenteram," ungkapnya, Selasa (09/09/2025).
Belum lama ini, kata Bang Ichal, sejumlah daerah di Indonesia termasuk Provinsi NTB, sempat dirundung aksi hingga berujung pembakaran yang menyebabkan beberapa gedung kantor legislatif rusak serta terbakar, dan dijarah.
Dengan adanya Santhy Puja, dia berharap konflik serupa tidak lagi terjadi. "Dari pusat kan memang sudah digaungkan doa bersama di seluruh daerah. Termasuk di lapangan Sangkareang Mataram," jelasnya.
Terpisah, Ketua Panitia Pujawali II, Pinantida Made Ngurah Wirawan menambahkan, pihaknya mengadakan doa bersama berdasarkan surat edaran dari pemerintah menyusul adanya konflik nasional yang sempat menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Untuk Doa bersama dipimpin langsung Ketua Sabe Pinandita Mangku Danakerti.
"Intinya kami memohon supaya tidak ada konflik yang meresahkan umat," harapnya.
Pewarta: Syafrin Salam.
0 Komentar