Lombok Utara, (poskotantb.com) - Peluncuran logo wisata dan pusat informasi pariwisata daring adalah kegiatan strategis untuk mempromosikan destinasi wisata, menciptakan identitas unik, dan memudahkan wisatawan mendapatkan informasi komprehensif melalui teknologi digital.
Denda Dewi Tresni Budi Astuti, sampaikan kepada wartawan dan segenap perwakilan OPD Pemda KLU mengatakan, Inisiatif ini bertujuan meningkatkan citra dan daya tarik pariwisata, mendorong kunjungan wisatawan, serta mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan melalui pemasaran yang lebih luas dan mudah diakses.
Menurut Denda Dewi Tresni Budi Astuti, Tujuan Peluncuran Logo Wisata dalam rangka Menciptakan Identitas Logo menjadi identitas visual daerah pariwisata yang unik dan mudah dikenali oleh masyarakat dan wisatawan disamping menciptakan citra dan reputasi yang bertujuan meningkatkan reputasi destinasi wisata sehingga lebih bersaing dengan daerah lain.
Promosi Logo akan menjadi garda terdepan dalam upaya promosi di berbagai media informasi.
Manfaat Online Tourism Information Centre (TIC)
• Akses Informasi Mudah:Menyediakan informasi pariwisata yang lengkap, aman, dan mudah diakses oleh wisatawan melalui platform digital.
• Promosi & Pemasaran:Digunakan untuk melakukan kampanye promosi dan pemasaran pariwisata secara efektif melalui situs web, media sosial, dan aplikasi digital.
• Peningkatan Pengalaman Wisatawan: Dengan informasi yang mudah diakses, pengalaman wisatawan menjadi lebih baik dan nyaman.
• Mendukung E-Tourism dan Smart Tourism:Sejalan dengan konsep e-Tourism (pemanfaatan teknologi informasi) dan Smart Tourism (penerapan teknologi untuk efisiensi dan keberlanjutan).
Bagaimana Cara Kerjanya
1. Pemberian Informasi:TIC digital menyediakan informasi tentang destinasi wisata, akomodasi, transportasi, dan layanan lainnya secara digital.
2. Integrasi dengan Platform Digital:Melalui situs web dan media sosial, informasi ini disebarkan secara luas kepada calon wisatawan.
3. Pemanfaatan Teknologi:Teknologi seperti Virtual Reality (VR) (untuk virtual tourism) dapat digunakan untuk memberikan pengalaman menjelajahi destinasi dari jarak jauh.
Langkah ini jadi penanda semangat baru dalam memperkuat promosi wisata, meningkatkan pelayanan wisatawan, sekaligus menggenjot pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor unggulan pariwisata.
Kepala Dinas Pariwisata KLU, Denda Dewi Tresni Budi Astuti, mengatakan bahwa peluncuran TIC dan logo baru ini merupakan bagian dari upaya pembenahan sistem informasi pariwisata yang lebih modern dan mudah diakses.
“Selama ini banyak tamu datang ke kantor karena TIC sebelumnya belum berjalan maksimal. Sekarang kami munculkan lagi dengan semangat baru dan dukungan sistem online yang bisa diakses lebih mudah lewat website,” ungkap Denda Dewi saat acara peluncuran, Jumat (10/10/2025).
Saat ini, tak kurang dari 600 pengguna yang terdaftar di platform TIC online dan harapannya sistem ini terus diperbarui agar semakin banyak wisatawan yang bisa mendapatkan informasi lengkap tentang destinasi di Lombok Utara harapnya.
Dispar juga fokus memperbaiki sistem penarikan retribusi pariwisata. Dengan kerja sama bersama Easybook, operator kapal cepat, dan dukungan petugas lapangan, potensi kebocoran retribusi berhasil ditekan.
Retribusi kami saat ini sudah mencapai Rp 6,4 miliar dari target Rp9 miliar. Kami optimis bisa mencapai target itu karena sistemnya semakin transparan dan akuntabel,” ujarnya.
Memanfaatkan momentum besar seperti ajang MotoGP untuk mendongkrak promosi dan ekonomi lokal selain partisipasi UMKM Lombok Utara pada event internasional itu memberi hasil yang signifikan.
Ajang MotoGP, UMKM KLU bisa menghasilkan omzet mencapai Rp.77 juta.
Promosi seperti ini terus berjalan agar wisatawan yang datang ke Mandalika juga bisa memperpanjang liburannya di Lombok Utara,” pintanya.
Bupati Lombok Utara DR H. Najmul Akhyar, SH,MH menegaskan bahwa peluncuran TIC dan logo wisata baru merupakan simbol dari semangat dan arah baru pembangunan pariwisata daerah.
“TIC sangat penting bagi tamu yang ingin mengetahui Lombok Utara lebih dekat melihat langsung Ini potensi dan keunggulan daerah kita,” ujar Najmul.
Sektor pariwisata tidak bisa berdiri sendiri, melainkan harus terintegrasi dengan sektor lain seperti pertanian, perdagangan, hingga ketenagakerjaan.
“Kalau pertanian kita mampu memenuhi kebutuhan tiga gili, maka rantai ekonominya jelas dan mandiri. Kalau peternakan juga kita sambungkan ke pariwisata, pasarnya pasti ada. Itulah integrasi yang ingin kita dorong,” tegasnya.
Momentum MotoGP bisa dimanfaatkan lebih luas oleh pelaku wisata KLU. Ia mendorong agar promosi lintas destinasi terus dilakukan, termasuk kolaborasi dengan daerah lain.
“Ke depan, kita bisa buat paket ‘Gili Tramena–Mandalika’. Wisatawan yang menonton MotoGP tak harus menginap di Mataram atau Lombok Tengah, tapi bisa di Lombok Utara juga, harapnya. (@ng)
Pewarta: Jaharuddin.S.Sos
0 Komentar