Lombok Utata, (postkotantb.com) - Di jantung Desa Pendua, tepatnya di Dusun Lokok Bata, Lombok Utara, tersimpan sebuah rahasia alam yang memukau: Batu Sakti. Batu ini bukan sekadar formasi geologi biasa. Di balik keberadaannya, tersimpan sejarah dan kisah yang dipercaya masyarakat setempat memiliki unsur keanehan dan keajaiban yang sulit dijelaskan nalar.
Bagi warga Desa Pendua, Batu Sakti adalah penanda spiritual yang dihormati turun-temurun. Kepercayaan akan kekuatan magisnya berakar dari sebuah peristiwa yang mengejutkan.
Menurut penuturan A.Sahti, seorang warga setempat yang mengenal dan mengetahui seluk-beluk cerita ini, dahulu kala, Batu Sakti pernah digulingkan oleh beberapa orang ke arah jurang atau kali di bawahnya. Tujuannya mungkin untuk membersihkan area atau sekadar menguji kekuatannya.
Namun, hal yang mengejutkan pun terjadi: Batu tersebut kembali ke tempat semula seolah-olah menolak untuk dipindahkan dari posisi awalnya. Upaya manusia seakan tak mampu menggesernya secara permanen.
Sejak peristiwa luar biasa itu, warga setempat semakin meyakini bahwa batu tersebut memiliki kekuatan gaib atau energi spiritual yang kuat, dan secara resmi menamakannya Batu Sakti.
Selain dikenal karena kisah uniknya, nama Batu Sakti juga menjadi inspirasi penamaan jalan yang berada tepat di bawah lokasi batu tersebut. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya posisi batu ini dalam ingatan kolektif warga Desa Pendua.
Oleh sebab itu, warga sekitar masih menghormati dan menjaga keberadaan batu tersebut sebagai bagian tak terpisahkan dari sejarah dan identitas mereka.
Kini, meski belum dikelola secara resmi sebagai objek wisata, Batu Sakti telah menjadi salah satu daya tarik tersendiri di Desa Pendua. Banyak warga dan pengunjung yang datang dari luar daerah sekadar ingin melihat langsung dan merasakan aura misterius dari batu yang menolak untuk bergeser dari takdirnya.
Batu Sakti Desa Pendua adalah pengingat abadi bahwa di beberapa sudut dunia, misteri dan sejarah alam dapat berpadu menciptakan keajaiban yang terus hidup dalam kepercayaan masyarakat, yang asal usulnya tidak berasal dari catatan tertulis formal, melainkan dari tradisi lisan dan kepercayaan spiritual masyarakat setempat.
Kepala Dusun Pendua Daya, Imran Jayadi Arif, membenarkan keberadaan Batu Sakti tersebut. Ia menegaskan bahwa kisah dan lokasi Batu Sakti bukan sekadar mitos usang, melainkan bagian dari fakta geografis dan warisan yang diakui dan dijaga oleh administrasi desa setempat.
Sebagai Kepala Dusun, Bapak Imran Jayadi Arif adalah representasi resmi masyarakat Pendua Daya yang bertanggung jawab atas wilayah tersebut, sehingga pengakuannya secara tidak langsung mengesahkan Batu Sakti sebagai aset sejarah non-formal dusun.
Ini semakin melengkapi gambaran kita bahwa Batu Sakti di Lokok Bata, Desa Pendua, adalah sebuah objek yang memiliki dimensi legenda, spiritual, dan sosial yang nyata dalam kehidupan masyarakat Lombok Utara. (@ng)
0 Komentar