Breaking News

2,9 Km Jalan Sedau Akan di Aspal


Lombok Barat (postkotantb.com) - Pembangunan infrastruktur jalan berupa pembuatan atau pemeliharaan sangat menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Pemkab. Lobar), terutama jalan  poros antar desa yang statusnya merupakan jalan kabupaten. Demikian pula halnya dengan jalan di Desa Sedau Kecamatan Narmada yang menghubungkan Lebah Suren-Selen Aik sepanjang 2,9 Km dan menjadi penghubung Kecamatan Narmada dengan wilayah Lombok Tengah. Ruas jalan tersebut adalah ruas yang melengkapi lima ruas jalan yang vital di Kab. Lobar. Hal tersebut disampaikan Bupati H.Fauzan Khalid saat berkumpul dengan masyarakat ketika menghadiri undangan halal bil halal di dusun itu hari ini (Sabtu, 15/7).



Fauzan berkeyakinan, upaya memantapkan jalan tersebut akan meningkatkan mobilitas ekonomi yang pada akhirnya berimbas pada kesejahteraan warganya. Namun ia pun menyampaikan kegundahannya dengan usia kemantapan jalan yang tidak bisa lebih dari 25 tahun. Hal tersebut banyak disebabkan oleh kondisi jalan dan struktur aspal yang sering tidak sebanding dengan berat kendaraan yang melintasinya.

"Masyarakat jangan kasih truk dum melintas jika muatannya lebih dari 8 ton," tegasnya sambil berujar bahwa hal tersebut menjadi salah satu bentuk pemeliharaan yang diberikan oleh masyarakat. Menurut pria asal Sandik ini, masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan dengan banyak cara. Salah satunya dengan ikut memelihara jalan.

Dalam kesempatan itu, alumni PP. Al-Islahuddiny Kediri itu juga berpesan kepada Kepala Desa serta masyarakat untuk tidak mudah memberikan ijin kepada para penambang batu dan pasir (baca: galian c). Menurut mantan Ketua KPUD NTB itu,  aktivitas penambangan yang tidak terkontrol  dapat merusak lingkungan.

Untuk diketahui, wilayah yang dikunjungi oleh orang nomor satu di Lombok Barat dikenal sebagai wilayah tambang pasir. Area Gunung Jae yang dahulunya telah rusak, saat ini dengan kepedulian banyak pihak telah direklamasi. Bahkan Pemkab Lobar sejak 5 tahun terakhir menjadikannya sebagai wahana outbound dan bumi perkemahan.
"Mari jaga lingkungan biar tidak Longsor," pungkas Fauzan mengkahiri dialognya dengan warga.



Sementara itu TGH. Syahri Ramadhan yang hadir saat itu juga memberikan pandangan yang sama untuk menjaga lingkungan agar tetap utuh dan lestari.

"Jika tanah atau pasir diambil dengan sewenang-wenang, maka akan terjadi  ketidakseimbangan di  bumi," tandasnya (hms)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close