HBK dihadapan konstituen/petani di Lombok Timur didampingi isterinya Hj Dian Bambang K, Sabtu ( 29/9). |
Mataram (postkotantb.com)- Pulau Lombok dianugerahi tanah yang
subur nan istimewa. Setiap yang tumbuh dari tanah Lombok, selalu spesial
hasilnya. Hasil bumi Lombok potensial untuk terus dikembangkan kedepannya.
Tak mengherankan kalau Haji Bambang Kristiono (HBK) yang
merupakan Ketua Badan Pengawas dan Disiplin (BPD) Partai Gerindra kepincut
dengan potensi dan hasil pertanian Lombok.
"Bayangkan saya merasakan cita rasa ketimun di Lombok
Timur itu manis sekali. Jauh rasanya dibandingkan dengan ketimun2 yang saya
temukan di Singapura maupun di Belanda," kata Caleg DPR-RI Dapil
NTB-2/P. Lombok dari Partai Gerindra ini, Minggu ( 30/9).
HBK yang merupakan seorang pengusaha ini kerap wira-wiri
ke berbagai negara di dunia. Merasakan setiap hasil bumi dari banyak negara. Putrinya baru saja menyelesaikan pendidikannya di Singapura, dan sekarang masuk
di College salah satu negara di Eropa, kemudian ibu mertuanya juga tinggal di Belanda.
"Sayur-sayuran yang ada di negara-negara
tersebut rasanya standar saja, lain sekali dengan yang di P. Lombok ini,"
akunya.
Caleg Nomor Urut-1 dari Partai Gerindra ini juga
menyebutkan, bukan hanya timun tetapi kangkung, bayam dan kacang panjang asal
P. Lombok juga memiliki keistimewaan rasa yang luar biasa. Banyak orang bilang,
tak ke Lombok kalau belum makan kangkungnya.
"Saya itu kalau pulang dari Lombok, pasti yang
diceritakan itu soal kangkungnya," sambungnya.
Begitu pula dengan hasil pertanian lainnya, lanjut HBK. Di
daerah Sembalun, Lombok Timur, kentang, sayuran dan buah-buahan hasil bumi
Lombok hasilnya sangat luar biasa, sangat layak untuk bisa masuk ke pasar
modern maupun supermarket yang ada di Jakarta.
"Tapi kenyataannya, saat saya bertemu dan
berinteraksi dengan para petani Lombok, kondisinya jauh dari kata sejahtera,
mereka kurang mendapat bimbingan dan perlindungan, ma'af ya," ucapnya.
Tata Kelola Hasil Bumi
Menurut HBK, ada problematika tata kelola hasil bumi yang
belum optimal. Kwalitas sumber daya manusiannya, akses permodalannya dan
penguasaan pasarnya yang masih minimal.
Semestinya para petani kita harus memahami benar komoditi pertanian apa, yang
demannya sedang meningkat. Selain meningkatkan produktivitasnya, mereka juga
harus terus kita bimbing untuk selalu memacu kualitas.
"Pemilihan benih, pemberian pupuk, sampai dengan
perawatan tanaman, harus terus diupdate dan diikuti perkembangannya. Contohnya
adalah, salah satu produk pertanian yang potensial dan berharga mahal adalah
produk pertanian organik," terangnya.
Jaringan Pemasaran
Berikutnya soal pemasaran, sambung HBK, kerap kali hasil
bumi para petani kita lebih dahulu terjerat dengan ulah para tengkulak. Harga
yang ditawarkan sangat rendah, dan itu membuat keuntungan para petani menipis.
Salah satu faktor yang membuat petani masuk lingkaran tengkulak itu adalah
persoalan uang. Pemerintah dengan salah satu perangkatnya, seperti Bank NTB
Syariah bisa mengintervensi kesulitan keuangan para petani yang membutuhkan
uang tersebut dengan tindakan cepat.
Kita harus mendorong Bank NTB Syariah tidak hanya
mengumpulkan tabungan uang petani kita, tetapi mereka harus terjun ke lapangan,
ke sentra2 pertanian untuk menawarkan permodalan.
Petani kita adalah orang yang jujur dengan kehidupan yang sangat sederhana,
tidak mungkin mereka mengemplang utangnya.
"Manajemen pengelolaan keuangan ini juga perlu kita
ajarkan, supaya mereka sabar dalam menjual komoditinya dengan harga yang
layak," imbuhnya.
HBK menyebut, untuk penjualan sekarang ini sudah sangat
canggih. Bisa menggunakan pola online. Selain harga bisa lebih baik, akses
distribusi hasil bumi Lombok juga bisa luas.
"Lagi-lagi untuk hal ini para petani kita juga harus
kita ajarkan. Sekarang itu ada Facebook, Instagram, atau Twitter. Bisa promosi
disana juga," ucapnya.
Lebih jauh, perlu ada komitmen nyata dari pelaku usaha
seperti pengusaha perhotelan, restoran maupun supermarket-supermarket untuk membeli hasil
bumi Lombok dalam memenuhi kebutuhannya. Seperti apa produk pertanian yang
diinginkan, para pelaku usaha harus terbuka dan memberikan informasi yang
seluas-luasnya supaya para petani kita dapat memenuhi produk yang
dibutuhkannya. Kedua belah pihak harus terbuka dan menjaga kepercayaan satu
sama lain.
"Tidak usah lagi mendatangkan sayur, buah, beras dan
banyak produk pertanian lain dari luar Lombok. Saya lihat Lombok ini mampu
memenuhi semuanya", tandasnya.
HBK menegaskan, ia memiliki komitmen yang tinggi untuk
menjadikan petani Lombok tuan rumah di daerahnya sendiri. Segala hal yang
menjadi kendala petani bisa disampaikan melalui fanpage facebook HBK Samurai
Prabowo. HBK berjanji akan memberikan solusi untuk setiap problem yang dihadapi
petani. (Eka)
0 Komentar