Breaking News

Menteri ESDM Resmikan Tol Listrik Sumbawa-Bima

Menteri ESDM Ignasius Jonan bersama Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansya meresmikan sejumlah proyek infrastruktur kelistrikan di Sumbawa, Kamis (25/7)

Sumbawa (postkotantb.com)- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan didampingi Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr Zulkieflimansyah dan Plt Direktur Utama PLN Djoko Rahardjo Abu Manan meresmikan infrastruktur kelistrikan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (25/7), di komplek Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Sumbawa 50 MW. 

Proyek kelistrikan di NTB yang diresmikan adalah PLTMG Sumbawa 50 MW, PLTMG Bima 50 MW, GI 150 kV Empang 20 MVA, GI 70kV/150kV Dompu Extension 60 MVA, , GI 70 kV Bima Extension 30 MVA, dan GI 70 kV Bonto Extension, dan Tol Listrik Sumbawa yaitu SUTT 70kV GI Taliwang – PLTU Sumbawa Barat, SUTT 150 kV PLTMG Sumbawa – GI Labuhan, SUTT 150 kV Labuhan – Empang, SUTT 150 kV Empang – Dompu.

Sementara proyek kelistrikan di NTT yang diresmikan adalah PLTMG Maumere 40 MW, PLTS Maumere Ropa Ende 2x1 MWp, dan PLTMH Sita-Borong 2x500 kW.

“Tentu hadirnya infrastruktur kelistrikan ini akan membuat kelistrikan di NTB dan NTT akan semakin andal,” tutur Menteri ESDM, Ignasius Jonan. 

Pembangkit-pembangkit baru diharapkan dapat meningkatkan kapasitas penyediaan listrik. Selain itu, dengan beroperasinya Tol Listrik Sumbawa sepanjang 461 km membuat sistem kelistrikan Sumbawa dan Bima menjadi interkoneksi. 

Khusus di NTB, hingga bulan Juni 2019, rasio elektrifikasi telah mencapai 97,9 persen. Beroperasinya infrastruktur-infrastruktur kelistrikan baru ini dapat meningkatkan rasio elektrifikasi mencapai 99 persen di akhir tahun 2019. Kehadiran infrastruktur kelistrikan juga diharapkan dapat mendorong munculnya bisnis dan industri di Pulau Sumbawa. 

Sementara untuk di NTT hingga Juni 2019, rasio elektrifikasi telah mencapai 72 persen dan ditargetkan dapat mencapai 90 persen pada akhir tahun 2019. 

“Kita harus sepakati akhir tahun 2019 untuk NTB mencapai 99 persen. PLN terus bekerja keras, tentu dibantu Pemerintah Daerah,” ucap Jonan. 

Hadirnya proyek kelistrikan di Nusa Tenggara ini memberikan manfaat antara lain meningkatkan kapasitas penyediaan listrik di NTB dan NTT, khususnya Pulau Sumbawa, Bima, dan Flores. Hadirnya PLTGU dan PLTMG dapat mengurangi pemakaian BBM untuk pembangkit. Keseluruhan pembangkit yang baru dioperasikan ini dapat melistriki kurang lebih 286.000 kepala keluarga pelanggan listrik 900 VA. Beroperasinya keseluruhan pembangkit listrik di Nusa Tenggara ini berpotensi mengurangi biaya pokok pembangkitan kurang lebih Rp 18,02 Miliar perbulan dibandingkan jika menggunakan PLTD. 

Plt Direktur Utama PLN, Djoko Rahardjo Abu Manan optimis rasio elektrifikasi di NTB dan NTT akan mencapai target yang telah ditentukan.

“Kami terus bekerja dan optimis bisa mencapai target. Untuk NTB mencapai 99 persen dan NTT 90 persen untuk RE di tahun 2019,” ucap Djoko.

Pada kesempatan ini juga PLN melalui program PLN Peduli memberikan bantuan sambungan listrik gratis kepada 1.000 rumah tangga tidak mampu. Sementara Pemerintah Provinsi NTB juga memberikan hibah berupa sambungan listrik gratis kepada 950 rumah tangga tidak mampu. Bantuan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan RE di NTB.

“Kami ingin seluruh masyarakat dapat terlistriki, saat ini kami bisa bantu untuk di NTB sendiri ada 1.000 rumah tangga tidak mampu. Semoga ini bermanfaat bagi masyarakat dan dapat mendorong peningkatan rasio elektrifikasi,” pungkas Djoko. 

Salah satu penerima bantuan sambungan listrik dari PLN di Dusun Kanar, Desa Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa, Jatiman menyampaikan terima kasihnya atas bantuan yang telah diberikan oleh PLN.

“Saya sangat bersyukur sekarang bisa menikmati listrik sendiri, jadi tidak bergantung dengan tetangga lagi. Semoga PLN semakin maju,” ujar Jatiman.(RZ)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close