Pose Bersama Bupati KLU Najmul Akhyar Dengan 13 Ketua Kelompok Nelayan, Kamis (18/6). |
Lombok Utara (postkotantb.com) - Bertempat di kantor
Dinas Perhubungan, Kelautan, dan Perikanan (Dishublutkan) Kabupaten Lombok
Utara (KLU), diserahkan secara simbolis bantuan Sarana Penangkapan Ikan kepada
13 Ketua Kelompok Nelayan (Pokyan) yang ada di gumi Tioq Tata Tunaq, Kamis
(18/6).
Sebelum menyerahkan bantuan, Bupati Lombok Utara Dr.
H. Najmul Akhyar, SH, MH mengatakan, pemerintah daerah sudah mulai melakukan
aktivitas menuju normal baru, suatu kondisi di mana semua orang dapat melakukan
kegiatan secara normal, namun tetap menggunakan prosedur Covid-19, seperti
menggunakan masker, rajin cuci tangan, dan menjaga jarak sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Menurut Bupati Najmul, beberapa hal itu adalah
langkah-langkah persiapan seluruh lapisan masyarakat Lombok Utara menuju
kondisi tatanan kehidupan normal.
"Kemarin tiyang (saya) mendapat laporan melalui
WhatsApp dari Kepala Dinas Kesehatan dan Direktur RSUD, di mana kemarin ini
adalah hari pemulangan terakhir bagi pasien yang dirawat akibat Covid-19,"
terang bupati.
Dilanjutkannya, dengan dipulangkannya dua orang
tersebut berarti sejak hari itu pula kondisi Kabupaten Lombok Utara berada
dalam keadaan nol penyakit corona virus disease 2019. Pihaknya pun mensyukuri
kondisi demikian, karena tidak terlepas dari faktor kedisiplinan epe pada
(saudara sekalian-red) untuk menaati aturan pemerintah selama Covid-19
menjangkiti Lombok Utara.
Dalam konteks pemangku daerah, dijelaskan bupati,
pemerintah juga telah berjuang sekuat tenaga dengan berbagai upaya agar pandemi
Covid-19 bisa segera berakhir di Lombok Utara. Ia mengungkapkan, pemerintah
daerah membutuhkan biaya yang besar untuk menangani masalah Covid-19 tersebut
seraya berharap setelah angka nol kasus ini tidak ada lagi kasus berikutnya,
tetapi semua orang tidak boleh lengah.
"Perlu tyang (saya) sampaikan kepada epe pada
(saudara sekalian) kenapa kita sangat khawatir dengan kasus ini, karena banyak
dana yang dihabiskan. Kalau Covid ini terus berlanjut maka kita tidak tahu apa
yang bisa kita perbuat di KLU niki (ini). Harapan tyang (saya), bantuan yang
sederhana ini dapat bermanfaat," tandasnya.
Orang nomor satu di Lombok Utara ini lantas
menceritakan, pada awalnya pemerintah daerah menganggarkan bantuan bagi Wira
Usaha Baru (WUB) berupa uang dengan besaran 3 juta rupiah. Akan tetapi, karena
aturan yang tidak membolehkan, sehingga pihaknya mengubah kebijakan tersebut
dalam bentuk barang.
"Sama dengan yang sudah diserahkan sebelumnya
kepada WUB perbengkelan, perdagangan, dan kelompok tani. Hari ini kelompok
nelayan," jelasnya.
Dalam pada itu, Kepala Dinas Perhubungan Kelautan dan
Perikanan KLU Iwan Maret Asmara, S.Sos melaporkan, kelompok nelayan perwakilan
dari 5 Kecamatan sejumlah 63 orang atau perwakilan dari 63 Pokyan. Idealnya, Pokyan yang hadir sejumlah 700 orang, tapi karena
masih dalam kondisi baru akan normal pihaknya hanya bisa menghadirkan jumlah
tersebut.
"Kami ingin melaporkan, bahwa acara ini sesuai
dengan standar protokol Covid-19," tuturnya.
Dikatakannya, tahun 2020 Dinas Hublutkan punya program
untuk masyarakat, di antaranya kelompok nelayan di Lombok Utara dengan jumlah
seluruhnya ada 102 kelompok beranggotakan 1.400 orang. Kelompok yang
mendapatkan bantuan 2020 sejumlah 63 kelompok, sisa dari kelompok penerima bantuan
yang sudah diberikan 2019.
"Aturan ada dua ketentuan. Pertama, kelompok yang
sudah menerima bantuan tahun lalu tidak boleh diberikan kembali. Kedua,
anggaran juga dialokasikan untuk penanganan Covid-19," jelas mantan Kalak
BPBD KLU itu.
Anggaran tersebut masih bisa diselamatkan. Ini satu-satunya
yang bisa dipertahankan. Hari ini kita salurkan 12 jenis bantuan dan 8 jenis
lainnya masih dalam proses. Secepatnya disalurkan lagi.
Rangkaian acara dilanjutkan dengan pemberian bantuan
secara simbolis oleh bupati kepada perwakilan kelompok nelayan, kemudian ditutup
dengan foto bersama. (api/Eka)
Social Footer