Breaking News

Wagub NTB: Protokol Covid-19 Akan Terus Diterapkan Sampai Vaksin Ditemukan

Wakil Gubernur NTB Hj. Sitti Rohmi Djalilah menegaskan Pemprov NTB akan terus menerapkan protokol covid-19 sampai vaksin di temukan
Mataram (postkotantb.com) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat melakukan evaluasi penanganan Covid-19 di NTB. Hal itu dilakukan guna menekan penyebaran Covid-19.

"Kita sekarang harus fokus ke penegakan disiplin,” ujar Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat memimpin rapat Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19 di Ruang Anggrek Kantor Gubernur NTB, Selasa, 14 Juli 2020.

Menurut Wagub kedisiplinan menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di NTB. Menurutnya, pusat-pusat keramaian dan pusat pusat perbelanjaan yang beroperasi akan terus dipantau dan diedukasi dalam menerapkan protokol Covid.

Lebih lanjut Rohmi menyatakan penerapan protokol Covid-19 membutuhkan sinergi dari berbagai pihak yang bersangkutan. Begitu juga dengan pondok pesantren, Wagub meminta agar dapat diyakinkan bagaimana pemberlakuan protokol Covid dan pondok pesantren yang ingin dibuka harus berada di daerah zona hijau dan diberikan SOP protokol Covid.


Seperti rilis yang diterima media ini Wagub menegaskan protokol Covid-19 ini akan terus diterapkan sampai vaksin Covid-19 ini dapat ditemukan.

Gugus Tugas Covid-19 diminta lebih gencar mempersiapkan berbagai SOP protokol Covid guna memberikan pemahaman terhadap masyarakat.

Dalam memberikan pemahaman terhadap masyarakat, Wagub meminta agar dapat diberikan melalui berbagai media, seperti melalui foto, video dan infografis, semenarik mungkin sehingga mudah dipahami oleh masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi memaparkan kondisi kasus Covid-19, per-12 Juli 2020 di Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat.

Menurutnya, hingga 12 Juli 2020, pengidap Covid-19 yang sembuh di Kota Mataram mencapai 391 atau 55,5% dan yang meninggal dunia meninggal 47 atau 6,7%. Sedangkan di Lombok Barat, kasus sembuh dari Covid-19 mencapai 205 atau 57,9% dan kasus meninggal 23 atau 6,6%. (RZ)

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close