Lombok
Utara (postkotantb.com)- Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Utara Drs.
HR. Nurjati menutup Project SEHATI integrasi Deklarasi Desa STBM Kabupaten
Lombok Utara (KLU) mengusung tema “Komitmen untuk Keberlanjutan Sanitasi dan
Hygiene untuk Mencapai SDG 2030 melalui Implementasi STBM 5 Pilar”, di Aula
Kantor Bupati, Selasa (11/8).
Kegiatan
tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Bapenas, Dinas Kesehatan Provinsi
NTB, Kepala Bappeda KLU Heryanto, SP, Program Maneger YPII James Ballo, Camat
se-KLU serta para kepala desa dan undangan lainnya.
Project
SEHATI termasuk project 4,5 tahun kerjasama Plan International Indonesia (PII)
dan Yayasan Plan International Indonesia dengan SIMAVI disokong dukungan
pembiayaan dari Kedubes Belanda (EKN) dan berlokasi di Kabupaten Dompu dan
Kabupaten Lombok Utara. Tujuan program ini untuk meningkatkan kapasitas
pemerintah melalui Pokja AMPL menyangkut tatakelola STBM serta meningkatkan
cakupan rumah tangga terhadap fasilitas sanitasi yang layak secara
berkelanjutan.
Penjabat
Sekda KLU Drs. HR Nurjati menyampaikan, terima kasih yang tulus kepada Yayasan
Plan Internasional Indonesia (YPII) atas dukungan dan kerjasama dalam
mengedukasi masyarakat guna mengimplementasikan Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM) di bumi Tioq Tata Tunaq.
“Kami
tidak ingin terputus hubungan dengan PLAN International ini. Kami mohon bisa
didukung juga terhadap beberapa kegiatan-kegiatan yang sudah disampaikan,”
ujarnya.
Sementara,
Program Manager YPII James Ballo menilai, bahwa pencapaian STBM di Kabupaten Lombok
Utara cukup baik. Hal itu terlihat dari sekian banyaknya indikator penilaian
capaian dengan angka yang diraih cukup tinggi, bahkan rata-rata di atas 90
persen.
“Di
atas 90 persen itu biasanya kalau ngomong Key Performance Indicators (KPI)
sudah warna biru, artinya sudah bagus,” ungkap James Ballo.
Melihat
pencapaian itu, James kemudian mengklaim angka itu cukup merefleksikan
pemerintah daerah KLU benar-benar punya komitmen dan maksimal dalam menjalankan
peran untuk melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
“Tentu
apresiasi yang setinggi-tingginya kami sampaikan kepada Pemerintah Kabupaten
Lombok Utara dan semua jajarannya. Tentunya termasuk temen-temen POKJA AMPL di
level kabupaten,” imbuhnya.
Menurut
James, selain mendorong project STBM dapat berjalan di Kabupaten Lombok
Utara,YPII dalam programnya juga telah mendorong wirausaha sanitasi supaya bisa
hidup dalam rangka mendekatkan akses terhadap fasilitas sanitasi menjadi lebih
murah.
“Sampai
dengan saat ini, itu ada lebih dari 3500 unit closed yang sudah diproduksi oleh
wirausaha sanitasi. Mereka ini masyarakat kita sendiri (masyarakat Lombok
Utara-red),” beber James.
Dalam
situasi pandemi Covid-19 yang masih terjadi saat ini, dikatakannya, intervensi
yang dilakukan sejak tahun 2016 dengan pelaksanaan Project STBM seirama dengan
kebutuhan masyarakat kabupaten terbungsu di NTB ini.
“Terutama
dalam hal pencegahan penyebaran virus Corona, salah satunya dengan pilar 2
yaitu mencuci tangan dengan sabun," Pungkasnya.
Rangkaian
acara tersebut kemudian diakhiri dengan penyerahan sertifikat Desa STBM kepada
Desa Sigar Penjalin, Sambik Elen dan Desa Mumbul Sari. Diisi pula dengan
penandatanganan BAST dan handing over SEHATI disertai penyerahan sejumlah dokumen
laporan, buku-buku serta data-data terkait project dari PLAN kepada kepala
Bappeda KLU kemudian ditutup dengan foto bersama. (Eka)
Social Footer