Breaking News

Jeritan Pelaku Wisata, Bertahan Sekuat Tenaga Ditengah Pandemi Covid-19

Fizz Hotel salah satu akomodasi yang merasakan dampak covid-19
Mataram (postkotantb.com)- Pandemi covid-19 memberikan dampak nyata sektor pariwisata. Sejak terjadinya pandemi sampai saat ini pertumbuhan di sektor pariwisata berjalan lambat.

Kondisi ini membuat pelaku wisata mengambil langkah untuk mengurangi beban operasional. Data Dinas Pariwisata Provinsi NTB mencatat belasan ribu orang yang bergelut di sektor ini di rumahkan atau beralih profesi.

Kondisi ini juga di rasakan oleh pengelola akomodasi di Kota Mataram. Firadz Fariska owner Fizz Hotel meski tidak sampai merumahkan karyawannya tetapi dia harus memutar otak agar kelangsungan operasional Fizz Hotel tetap berjalan.

Iapun kini merubah kebijakan pangsa pasar. Yang semula lebih melirik pangsa pasar Nusantara namun dengan kebijakan PSBB di sejumlah provinsi dan pengetatan keluar masuk orang, Firadz kini lebih melirik tamu lokal NTB sendiri.

"Semula tamu kita datang dari berbagai provinsi, namun karena ketatnya aturan serta kebijakan PSBB di sejumlah provinsi kita lebih fokus tamu lokal saja," ujar firadz.

firadz juga sebelumnya mencoba menawarkan layanan antar untuk pemesanan food and beverage dengan harga bersaing. Namun upaya itupun tidak berlangsung lama. Kini ia mencoba menawarkan Fizz Hotel untuk kegiatan ulang tahun dan pesta pernikahan.

Berkolaborasi dengan istri tercinta, Firadz menawarkan paket pernikahan mulai dari dekorasi, make up hingga gedung.

"Sekarang kita mencoba untuk menawarkan paket wedding party, kebetulan istri saya kan make up artis kenapa kita tidak coba," ucap nya.

Iapun membandingkan kondisi covid-19 ini dengan bencana gempa bumi beberapa tahun lalu. Menurutnya bencana gempa masih bisa di lalui dan recovery pariwisata berjalan sesuai rencana.

Tetapi kondisi pandemi ini membuat para pelaku wisata berpikir keras hanya sekedar untuk survive.

Firadz berharap pemerintah maupun instansi terkait membuat terobosan yang tidak biasa untuk membantu pelaku wisata mampu mengurangi beban operasional dan mempersiapkan infrastruktur menghadapi berakhirnya covid-19.

"Harus ada langkah out of the box dari pemerintah bagaimana merecovery pariwisata dan mempersiapkan masa depan usai pandemi ini berakhir," harap nya.

Kondisi pandemi covid-19 yang belum terlihat ujung nya memaksa para pelaku wisata mengencangkan ikat pinggang sekaligus bertahan sekuat tenaga agar mampu bertahan di tengah badai pandemi.(RZ)

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close