Program Kampung Sehat Dinilai Berhasil Tekan Penyebaran Covid-19 di NTB |
Mataram (postkotantb.com) – Dalam rangka menekan penyebaran Covid-19, Polda NTB bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi NTB dan jajaran TNI menggelar lomba “Kampung Sehat”. Lomba yang sudah berjalan selama tiga bulan ini diikuti oleh 1.136 desa dan kelurahan yang ada di Provinsi NTB.
“Kampung
sehat ini menjadi vitamin untuk kita semua. Kita bersyukur, program Kampung
Sehat tersebut mampu menekan penyebaran Covid-19 di Provinsi NTB” ungkap Wakil
Gubernur NTB Dr.Hj.Sitti Rohmi Djalilah saat memberikan arahan pada acara Rapat
Koordinasi Analisis dan Evaluasi (Anev) program Kampung Sehat yang diikuti oleh
seluruh kabupaten/kota se Provinsi NTB melalui Video Conference di Lapangan
Gajah Mada Polda NTB, Rabu, 2 September 2020.
Kampung
Sehat ini lanjut Wagub, mampu menggerakkan masyarakat dalam berbagai sektor.
Mulai dari kesehatan, perekonomian, keamanan, hingga kebersihan. Menurutnya,
Kampung Sehat terebut menjadi program yang sangat tepat dalam menekan
penyebaran Covid-19 di Provinsi NTB.
“Kampung
Sehat ini program yang sangat tepat, kami apresiasi langkah Polda NTB tersebut.
Terbukti, dengan adanya Kampung Sehat ini, penyebaran Covid-19 di Provinsi NTB
terus melandai,” ujar Wagub yang akrab disapa Umi Rohmi tersebut.
Tetapi,
tambah Wagub, dengan kasus melandai tersebut, jangan sampai membuat masyakarat
lengah, karena pemerintah menginginkan kasus yang melandai ini membuat
masyakarat semakin kuat dalam menerapkan protokol kesehatan. Dengan begitu,
pada HUT NTB bulan Desember mendatang, kasus positif Covid-19 ini benar-benar
berkurang, bahkan diharapkan NTB ini menjadi Zona Hijau.
“Jangan
sampai karena landai, kita lengah, tapi harus kita kuatkan, kita terus
berikhtiar, harapan kita, pada HUT NTB nanti, kita berada pada Zona Hijau,”
ujarnya.
Umi
Rohmi melanjutkan, seluruh lapisan masyarakat, harus tetap Istiqomah atau
konsisten dalam melawan penyebaran Covid-19. Jangan sampai ada pihak yang bosan
dalam memberikan sosialisasi terkait protokol kesehatan.
“Mari
kita rapatkan barisan, tetap Istiqomah sosialisasi protokol kesehatan. Kita
niatkan untuk ibadah,” tutup Wagub.
Sementara
itu, Kapolda NTB Irjen Pol.Mohammad Iqbal, S.IK.,MH dalam sambutannya meminta
seluruh lapisan masyarakat dari tingkat RT/RW untuk tetap melakukan sosialisasi
penerapan masker saat keluar rumah. Karena pada tanggal 14 September nanti,
penindakan kepada masyarakat yang tidak pakai masker mulai ditegakkan.
“Tanggal
14 September nanti, yang tidak pakai masker akan kami beri tindakan hukum,”
ungkap Kapolda.
Ia
melanjutkan, tindakan hukum bagi yang tidak menggunakan masker tersebut menjadi
garda terakhir dalam menekan penyebaran Covid-19 di Provinsi NTB. “Denda bukan
tujuan, kita ingin masyarakat sehat, jangan sampai kasus yang landai ini
membuat masyarakat lengah,” ujarnya.
Untuk
itu, lanjut Jendral Bintang Dua ini, meminta seluruh Kapolres untuk memasifkan
sosialisasi, mulai dengan keliling menggunakan pengeras suara hingga
kendaraan-kendaraan yang dibranding dengan Satgas Patroli Covid-19.
“Satu
centi pun kita tidak boleh mundur dalam sosialisasi penerapan protokol
kesehatan ini,” tegas Kapolda.
Untuk
program Kampung Sehat, Kapolda meminta seluruh pemerintah kabupaten/kota untuk
memulai melakukan penilaian. Karena, dari ribuan desa/kelurahan yang ikut, akan
dijaring menjadi 30 desa/kelurahan untuk selanjutnya akan diikutkan dalam lomba
Kampung Sehat di tingkat kabupaten/kota. Berikutnya pada bulan November akan
diumumkan di tingkat provinsi.
“Silahkan
mulai lakukan penilaian dengan menerapkan protokol kesehatan, kita optimis, penanganan
Covid-19 di Provinsi NTB menjadi percontohan di darah lain,” tutupnya.
Sebelumnya,
masing-masing pemerintah kabupaten/kota yang ada di NTB melaporkan kondisi
masyarakat sebelum dan setelah dilaunchingnya Kampung Sehat tersebut. Salah
satunya Sekda Kabupaten Lombok Timur HM.Juaini Taofik yang melaporkan bahwa
Kampung Sehat berkontribusi besar dalam menekan penyebaran Covid-19 di Lombok
Timur.
“Program
Kampung Sehat selama tiga bulan ini sudah berhasil, jumlah kecamatan yang sudah
terkonfirmasi positif mulai menurun,” ungkapnya mengapresiasi Kampung Sehat
yang di inisiasi oleh Polda NTB tersebut.
Konsep
Kampung Sehat, lanjut Juaini, bukan hanya sebatas lomba, tapi mampu
meningkatkan partisipasi masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.
Bahkan, keamanan di masing-masing desa terus meningkat.
“Tidak
hanya kesehatan, keamanan juga sudah meningkat,” ungkap Sekda penuh bangga.
Di
Lombok Timur sendiri, melalui Kampung Sehat, pemerintah kabupaten telah
melakukan screening berbasis masjid, sekolah, hingga berbasis pasar guna
memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Alhamdulillah,
di Lombok Timur, kami telah melaunching ASN Peduli Covid-19, Masjid Peduli
Covid, Sekolah Peduli Covid, Pasar Peduli Covid, dan Generasi Muda Peduli
Covid,” tambahnya.
Karena
menurutnya, menekan penyebaran Covid-19 tidak mudah, butuh kerjasama seluruh
pihak, karena yang di lawan bukan berwujud, bahkan vaksinnya pun belum ada.
“Melawan
virus yang tak berwujud ini tidak mudah, butuh konsistensi seluruh pihak. Kami
bersyukur, keberadaan Kampung Sehat mampu menyadarkan masyarakat tentang
pentingnya protokol kesehatan,” tutupnya.(RZ)
Social Footer