Foto: Apenk. |
Loteng (Postkotantb.com)- Jika dalam lomba masak ikan tahun sebelumnya, Peserta masak Ikan Lombok Tengah (Loteng), hanya mampu bertengger sampai juara harapan di tingkat Provinsi, yang di gelar di Sumbawa tahun lalu.
Dalam gelaran lomba masak ikan tahun ini, peserta Loteng optimis bisa tembus juara di Provinsi, hingga ke Nasional. Ketua panitia masak ikan Loteng, Hj. Winarsih Nursiah mengaku, kesalahan yang telah dilakukan sebelumnya sudah dipelajari dan diperbaiki. Sehingga dalam lomba yang sama tahun ini, pihaknya optimis bisa tembus sampai ke Nasional.
"Belajar dari kesalahan sebelumnya, itu adalah pelajaran berharga, dan tahun ini kami optimis bisa juara sampai ke Nasional bahkan dunia," Katanya, Kamis (17/02/2022).
Dalam lomba ini, ada 42 kelompok yang ikut memeriahkan lomba sekali setahun ini. 42 kelompok tersebut, berasal dari seluruh Kecamatan Se Loteng, para umkm, darma wanita dan sejumlah perkumpulan lainnya dan masing masing kelompok berisikan 2 orang.
"Ada 42 kelompok yang ikut memeriahkan lomba masak ikan, mereka akan mengadu keahlian dalam mengemas ikan hingga jadi adonan yang siap saji," Ungkapnya.
Selanjutnya dalam lomba ini, akan diambil 6 kelompok, artinya panitia telah sepakat mengambil juara 1, 2, 3, harapan 1 harapan 2 dan harapan 3. "Masing masing pemenang, panitia telah menyiapkan hadiah berupa uang pembinaan, sedangkan masalah jumlahnya, itu disesuaikan dengan juara yang mereka dapatkan," Jelasnya.
Untuk juara 1, tentunya nanti akan mewakili Loteng dalam lomba yang sama di tingkat provinsi. "Yang juara satu nanti akan diutus mewakili Loteng di tingkat nasional dan yang juara kita akan bina lebih maksimal," Janjinya.
Hj Winarsih Nursiah menjelaskan, sebelumnya di atas pihaknya menyebutkan ada kekurangan yang membuat peserta masak ikan kalah dk tingkat provinsi. Salah satu kekurangan saat itu, para peserta Loteng, masih minim pengetahuan bagaimana cara mengolah ikan, dimana saat itu masih menggunakan sistem utuh.
Padahal dalam lomba tersebut yang dinilai adalah bagaimana cara mengolah ikan, dalam bentuk lain.
Misalnya ikan utuh di proses dan di hidangkan dalam bentuk lain, ikan utuh di proses menjadi naget, sate dan yang lainnya.
"Pada intinya, yang dinilai adalah kreativitas dalam mengolah ikan utuh menjadi makanan siap saji dalam jenis lain," Ujarnya.
Sedangkan tadi saat menilai, dari 42 kelompok ada 10 kelompok yang memiliki kreativitas dan keahlian lebih darin peserta lainnya. Artinya peserta tersebut lebih kreatif mengemas ikan utuh menjadi makanan siap saji dengan bentuk lain," Tutupnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perikanan dan kelautan M. Kamrin mengaku, demi suksesnya lomba ini, pihaknya telah menjalin kerjasama dengan Cef Asosiasi Unicef dan poltekpar Lombok, terutama dalam hal penilaian.
"Untuk menghasilkan nilai maksimal, kami telah bekerja sama dengan Unicef dan poltekpar Lombok, agar nanti utusan Loteng mampu bersaing di tingkat provinsi hingga gol di Nasional," Harapnya.(AP)
0 Komentar