Breaking News

Antisipasi PMK, DKP3 KLU Terjunkan Petugas Pengawasan Hewan Ternak

 


Lombok Utara, (postkotantb.com) - Prihal peningkatan kewaspadaan terhadap PMK (Penyakit Mulut dan Kuku), Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3-KLU) bersurat ke semua UPTD di tiap tiap Kecamatan di wilayah Kabupaten Lombok Utara, Minggu (15/5/-2022)

Menindaklanjuti surat Direktur Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan Nomor: 06005/APK.310/F05/2022, tanggal 6 Mei 2022, Prihal Surat Edaran peningkatan kewaspadaan terhadap penyakit mulut dan kuku (PMK), maka diharapkan kepada semua Kepala UPTD masing masing di Lombok Utara mengambil langhak langkah atau tindakan mengantipasi timbulnya penyakit PMK/Penyakit Mulut dan Kuku di wilayah Kabupaten Lombok Utara.

Sebanyak 225 ekor ternak sapi dan kerbau yang beredar di Pasar Hewan Tanjung, di periksa petugas yang terdiri dari Dokter Hewan, PPL IB, Kepolisian bersama Kepala UPTD Kecamatan Tanjung,Minggu 15/5-2022.
Hal ini disampaikan Kepala UPTD Kecamatan Tanjung, Aki Suharti, SPT yang didampingi drh.  
drh. Gilang Maulana, drh. Elin M. Tamrin dan PPL Bidang Peternakan saat melaksanakan tugas pengawasan.
Amin Suharti mengatakan " Dari 225 ekor sapi dan kerbau yang sudah di periksa dan beredar di pasar hewan Tanjung hari ini belum ada yang terinfeksi PKM'.

Pihaknya sudah menurunkan anggota bersama Anggota Polri sejak dua hari berlangsung, dan sampai hari ini (Minggu 15/5-2022) belum ada yang terinfeksi, termasuk gejalanya, tutur Aki Suharti kepada wartawan media ini.

" Setelah mendapatkan infomasi di sejumlah media, Aki Suharti selaku Kepala UPTD Kecamatan Tanjung perintahkan stafnya untuk melakukan pengawasan di jalur masuknya hewan ternak bersama pihak Kepolisian, seperti di perbatasan Pusuk, Jalur Senggigi dan jalur perbatasan Kabupaten Lombok Utara dengan Kabupaten Lombok Timur (Kokok Putek) Kecamatan Bayan.
 
Senada dengan drh. Gilang Maulana, drh. Elin M.Tamrin dkk, melakukan pengawasan kesehatan pada hewan di setiap sentra sentra peternakan ruminansia (sapi, kerbau, kambing, domba dan babi).

Dengan merebaknya wabah PKM di sejumlah daerah, pihaknya melaksanakan pembinaan kepada peternak untuk aktip melakukan pelaporan jika menemukan kasus kesakitan atau kematian pada hewan ternak yang mengarah pada PKM.
Meningkatkan komunitasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada masyarakat dengan prinsip membangun kepercayaan masyarakat untuk meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat (public awerness) terhadap ancaman dan potensi bahaya PMK dan upaya pencegahan dan pengendalian PMK ; penerapan bioskuriti, pelarangan membeli ternak ruminai dan babi dari wilayah yang sedang ada kasus PMK.l, ungkap drh Gilang.

Diakuinya pula memang belum ada obat yang dapat menyembuhkan gejala PMK, namun bisa di tangani sementara dengan pemberian Vitami Vitamin pada hewan ternak, apabila ada gejala PMK, tuturnya. (@ng)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close