Breaking News

Keluarga Pasien Bersalin Puskesmas Kuta, Akhirnya Berdamai

 


Loteng, (postkotabtb.com) - Setelah sempat viral atas ketidak puasan pelayanan medis terhadap salah seorang pasien bersalin inisial M, yang disoal oleh suaminya atas nama Mawardi, asal Desa Tumpak Kecamatan Pujut Lombok Tengah, akhirnya sepakat berdamai.

Perdamaian tersebut langsung diinisiasi Kepala Puskesmas (Kapus) Puskesmas Kuta Zaenal Abidin. Rabu (4/5).

"Demi atas nama Lombok Tengah dan kenyamanan kelangsungan pelayanan di Puskesmas Kuta, kami bersama pihak Puskesmas Kuta sepakat berdamai," Kata suami pasien Mawardi.

Perdamaian tersebut dilakukan, tidak ada unsur paksaan ataupun yang lain, namun ini murni atas dasar keinginan pribadi.

"Kedatangan saya ke Puskesmas Kuta memenuhi undangan Kapus, dengan tujuan untuk berdamai tanpa ada unsur paksaan," Tegasnya.

Hanya saja, pihaknya berharap hal serupa jangan sampai menimpa pasien lain, biarlah pihaknya bersama keluarga yang pernah merasakan ketidakpuasan pelayanan ini.

Selanjutnya pihak puskesmas, pihaknya berharap ini bisa dijadikan pembelajaran agar ke depan pelayanan lebih baik. Termasuk kapus juga harus melakukan evaluasi terhadap kinerja jajarannya, agar hal serupa tidak terulang.

Ia menambahkan, kendati dalam perdamaian tersebut ada insiden yang kurang menyenangkan, yang dilakukan oleh oknum yang tak bertanggung jawab, namun biarlah itu semua sudah terjadi.

Semoga oknum tersebut sadar dan selamat, sebab kedatangannya bersama keluarga dan sahabat ke Puskesmas Kuta, dalam rangka menghadiri undangan kepala.

"Saya datang ke Puskesmas guna menghadiri undangan kepala Puskesmas Kuta untuk berdamai, namun saya sangat sayangkan ada oknum yang memanfaatkan kesempatan itu, dan melakukan hal yang tak terpuji. Namun saya do'akan semoga mereka selamat," Ungkapnya.

Sementara itu Kepala Puskesmas Kuta Zainal Abidin dalam WhatsApp nya berharap atas nama kepala Puskesmas, mohon kalau ada yang salah dalam pelayanan kami menurut pandangan masyarakat jangan sampai di muat dulu di medsos.

Biarkan kami selesaikan dulu dengan cara kekeluargaan dan secara bijaksana. Sehingga kami bisa mengevaluasi dan memperbaiki apa yang menjadi kekurangan kami maupun masyarakat.

Atas kejadian niki, kami akan evaluasi sistim dan personel bidan yang piket terutama malam hari saat saat kritis, sehingga kami akan piket kan bidan yang bisa tebal telinga dan tebal muka dalam menghadapi kepanikan dan kekhawatiran pasien dan keluarganya, sehingga hal hal yang kecil tidak menjadi viral seperti mangkin niki. (Ap)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close