Breaking News

Pelan Pelan Pemoles Bakal Terkubur, Pemda Loteng Membisu, Fakta RI dan TAC Ambil Alih Undang Pemprov

 


Loteng, (postkotantb.com) - Kondisi Dusun Pemoles Desa Batu Jangkih Kecamatan Praya Barat Daya Lombok Tengah (Loteng) , seolah olah bukan masuk wilayah Loteng.

Pasalnya keberadaan Dusun tersebut, benar benar terisolir dan tidak pernah mau diurus, padahal sudah bertahun tahun, kondisi kampung tersebut sudah di endus kan melalui media, namun tidak membuat Pemda Loteng terketuk.

Mulai dari akses jalan hingga jembatan ke kampung yang memiliki jumlah penduduk sekitar 340 han tersebut, seolah olah jadi kampung mati.

Tidak adanya perhatian dari Pemda Loteng, sehingga memantik perhatian
Tulus Angen Community (TAC) dan perkumpulan Forum Analisis Kebijakan Untuk Rakyat Republik Indonesia (FAKTA RI), mengundang Gubernur NTB Zulkieflimansyah, untuk menengok kampung tersebut.

Kedatangan orang nomor satu di NTB ini, bersama sejumlah Kepala OPD Pemprov NTB diantaranya, Kepala Dinas PU, Inspektur pada Inspektorat Prov NTB, Kadis Pariwisata dan Kaban Kesbangpoldagri NTB.

"Alhamdulillah pak Gubernur hadir dan ikut merasakan kesusahan, kesulitan dan kesedihan masyarakat Dusun Pemoles yang terisolir," Ungkap Lalu Debi Margadi. Senin (9/5)

Sedangkan disisi lain, pihaknya sangat sedih, ketika pemangku kebijakan di Loteng, malah tidak ada yang hadir. Padahal mereka adalah orang pertama yang layak bertanggungjawab atas terisolirnya kampung ini.

"Disisi lain kami sangat kecewa, atas tidak bertanggungjawab nya Pemda Loteng di wilayahnya sendiri, namun tidak apa, dengan hadirnya Gubernur NTB, hati kami sudah bahagia," Sindirnya.

Sementara itu, Ketum Fakta RI, Muhanan SH menilai, Pemkab Loteng tidak peka terhadap kondisi dan penderitaan yang dialami masyarakatnya sendiri.

"Inilah pemerintahan sekarang, sudah tau ada masyarakatnya yang terisolir malah pesta pora dengan seluruh ASN di lokasi Sirkuit Motocross Lantan. Lebih senang dan gembira melihat motor trail yang standing, daripada memperjuangkan penderitaan masyarakatnya yang terisolir, tidak bisa ke pasar, ke Puskesmas, ke sekolah, ekonomi masyarakat juga ikut terisolir, karena jembatan pemoles yang menjadi akses keluar masuk dari dan menuju Dusun Pemoles sudah hancur dan tidak pernah diperhatikan," ujarnya.

Padahal dulu ketika belum terpilih, mereka mengais ngais agar suara masyarakat ngalir padanya. Lebihnya lagi mereka juga berjanji akan memajukan Loteng, namun janji tinggal janji, sudah setahun lebih dilantik, masyarakat Pemoles tidak pernah dipikirkan. "Apakah ini namanya pemimpin amanah," Cetusnya.

Sementara itu Gubernur NTB Dr. Zulkliflimansyah meminta agar kepala dinas pekerjaan umum dan perumahan rakyat provinsi NTB melakukan atensi serius untuk pembangunan jembatan Pemoles Desa Batu Jangkih ini.

"Insyallah di bantu semaksimal mungkin. Pak Ridwan Jangan ia, ia, tapi ini serius," pintanya kepada Kepala PUPR NTB di depan masyarakat.

Gubernur menegaskan pembangunan jembatan tersebut harus di prioritaskan pada tahun ini. Berkaitan dengan teknisnya gubernur serahkan kepala dinas terkait.
Dalam kesempatan tersebut, gubernur enggan memberikan janji secara pasti kapan akan di realisasikan pembangunan jembatan tersebut namun sebagai pemerintah provinsi akan tetap memperioritaskan jembatan tersebut.

"Kita tidak mau menina bobokan dengan janji, Kita tidak janji macam- macam mudahan ini bisa prioritas," tandasnya.

Gubenur berpesan agar pembangunan jembatan tersebut bisa dilakukan dengan berkolaborasi bersama dinas PUPR kabupaten Loteng, sehingga nantinya bisa di temukan solusi dari permasalahan tersebut.

Menurutnya tidak mesti harus mengkalsifikasikan urusan masing- masing, misalnya ini urusan kabupaten, itu urusan provinsi. Namun pemerintah harus bersinergi untuk bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Provinsi NTB Ir. H. Ridwansyah berjanji pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan dinas PUPR Loteng untuk bisa memastikan tindakan yang akan di ambil. "Kita usulkan di perubahan," janjinya. (Ap)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close