Breaking News

Jadi Peserta Bimtek GPK, Anita Niatkan Perubahan Pola Pikir

BIMTEK GPK: Wakasek Kurikulum, Anita Wulandari, bersama Kepala SMAN 9 Mataram, Nengah Istiqomah, dan wakasek lainnya.

Mataram (postkotantb.com)- Anita Wulandari, merupakan wanita yang dipilih mewakili SMAN 9 Mataram, untuk mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Guru Pembimbing Khusus (GPK), selama 6 hari, secara daring.

Diwawancarai media ini, Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Kurikulum ini mengaku, harus mempersiapkan diri. Khususnya terhadap perubahan mindset (pola pikir) secara pribadi, sebab keterlibatannya sebagai perwakilan sekolah di Bimtek tersebut, merupakan yang pertama kali.
 

"Saya belum pernah menerima anak berkebutuhan khusus. Jadi saya harus merubah pola pikir pribadi, bagaimana caranya menerima mereka," ungkap Anita diruangannya, Sabtu (13/08/2022).
Menurutnya, mengemban tugas GBK sama halnya dengan menggali ilmu dan pengalaman baru. Terlebih lagi dirinya berangkat dari guru pembimbing umum. Seperti contoh, pengetahuan soal anak dengan karakteristik tempramen.

Diakui Anita, selama ini, dirinya tidak pernah mengetahui bahwa anak dengan karakter itu, disebut sebagai anak yang berkebutuhan khusus. "Kemarin saat workshop di SLB 2 Mataram, saya baru tahu kalau anak yang tempramen, termasuk anak berkebutuhan khusus," imbuhnya.

Kendati demikian, Anita meyakini, bimtek tersebut memberikan dampak yang cukup besar bagi dirinya. Selain itu, dap  menjadi bekal dikala dirinya melaksanakan pengawasan perkembangan peserta didik yang memiliki ciri-ciri berkebutuhan khusus.

"Jadi kita tidak terbawa emosi dan lebih membuka ruang komunikasi dengan anak-anak yang berkebutuhan khusus," katanya.

Sebaliknya, Anita berkomitmen akan intens melaksanakan sosialisasi minimal di internal sekolah, Pasca mengikuti penyelenggaraan Bimtek GPK, demi merubah pola pikir, dalam rangka mensukseskan pendidikan inklusif di sekolah tersebut.

"Jadi sedini mungkin kami dapat mencegah munculnya pembulian secara verbal maupun non verbal di lingkungan sekolah," ucapnya.

Terpisah, Kepala SMAN 9 Mataram, Nengah Istiqomah, menjelaskan, Bimtek GPK diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Menengah dan pendidikan Khusus (Dikmen Diksus), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi(Kemendikbudristek).

Bimtek ini menyasar sekolah yang menerapkan pendidikan inklusif. SMAN 9 Mataram, lanjut dia, merupakan salah satu dari tiga sekolah di Kota Mataram yang membuka program pendidikan tersebut.

"Saya berani melayani anak yang berkebutuhan khusus, karena berdasarkan pengalaman saya selama 10 tahun,"ungkapnya.


Ditambahkan bahwa usai menyelesaikan tugas serta mendapatkan sertifikat Bimtek GPK, waktu kerja Anita akan dikurangi 6 jam. "Waktu 6 hari, sudah termasuk pengurangan jatah mengajar selama 6 jam mengajar. Jadi jam mengajarnya 18 jam. Nantinya, hal itu juga yang akan menjadi syarat sertifikasi guru," tutupnya.(RIN)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close