BERBAGI PENGALAMAN: Bupati Sumbawa Barat, DR. Ir. H. W. Musyafirin, MM., tengah menceritakan pengalamannya dalam kegiatan 3rd G20 Development Working Group Meeting di Bali. |
Bali (postkotantb.com)- Bupati Sumbawa Barat, DR. Ir. H. W. Musyafirin, MM., ikut hadir dalam kegiatan 3rd G20 Development Working Group Meeting atau Pertemuan Kelompok Kerja Pembangunan G20 ke-3.
Kegiatan yang dilaksanakan di Bali, Selasa (09/08/2022), mengambil tema Mainstreaming Open Government Values in Governance and Sustainable Develovment (mengarusutamakan nilai-nilai pemerintahan terbuka dalam tata kelola dan pembangunan berkelanjutan).
3rd G20 Development Working Group Meeting ini, merupakan rangkaian dari KTT Kepala Negara dan Pemerintahan G20 ke-17 yang akan berlangsung pada November 2022 di Bali.
KTT akan menjadi puncak dari proses G20 dan kerja intens yang dilakukan dalam Pertemuan Tingkat Menteri, Kelompok Kerja, dan Kelompok Keterlibatan sepanjang tahun.
Kegiatan tersebut merupakan sharing pengalaman dan praktek para anggota OGP lokal yang ada di Daerah, tentang bagaimana mempraktekkan pemerintahan terbuka, bagaimana pengalaman-penglaman yang di sharingkan tersebut, nantinya bisa digunakan sebagai bagian dari nilai – nilai agenda G20.
Termasuk di dalamnya penguatan partisipasi masyarakat. Dibutuhkan adanya kolaborasi antara Pemerintah, Masyarakat dan Dunia usaha dalam rangka pencapaian S.DGes.
Hadir dalam kesempatan tersebut sebagai pembicara, Aidan Eyakuze, Direktur Eksekutif Twaweza Afrika Timur, Dwi Wahyuni Katrianingsih, Direktur Pengembangan Iklim Usaha dan Kerjasama Internasional.
Hadir pula Badan Pengadaan Umum Nasional (LKPP), Hendrar Prihadi, Wakil Sekretaris, Departemen Anggaran dan Manajemen, Pemerintah, Nicholas Booth, dan Direktur Eksekutif Yayasan TIFA 3rd G20 Development Working Group Meeting, Shita Laksmi.
Hadir secara online, Walikota Semarang, Ronaldo U. Toledo, serta Ketua Tim Tata Kelola Biro Asia UNDP, Sugeng Bahagijo.
Kehadiran Kabupaten Sumbawa Barat di acara tersebut, sebagai OGP Lokal tingkat Asia Pasifik yang telah menjuarai Spot light terbaik tahun 2021, dengan forum yasinan. Praktek – praktek pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, bisa dijadikan sebagai pembelajqaran yang dapat dipraktekkan oleh Negara – negara G 20, pada KTT G20 bulan mendatang.
Gotong royong melalui Peraturan Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR), dianggap sebagai sebuah model inovasi dalam rangka pengembangan kerjasama antar semua pihak. Hal tersebut sesuai dengan apa yang menjadi dorongan Bappenas agar daerah menjalankan transparansi, partisipasi, akuntabilitas, kolaborasi, inklusi, dan inovasi dalam menjalankan roda pemerintahan.
Empat Kabupaten Kota di Indonesia yang terpilih mewakili Indonesia sebagai anggota OGP Internasional. Kehadiran Bupati Sumbawa Barat dalam forum G20 tersebut mencoba mengupas isu - isu terkait bagaimana membangun nilai nilai keterbukaan Good Governance, dan amanah yang harus dilaksanakan selanjutnya oleh Kabupaten tersebut dalam beberapa rencana aksi yang sudah disusun.
Yaitu, Posyandu Gotong Royong, dan KSB satu data. Dalam sesi dialog, Bupati Sumbawa Barat menyampaikan bagaimana masyarakat sipil harus berada pada ruang pengambilan keputusan.
Kanal pengaduan masyarakat, sekaligus juga sebagai kanal pengambilan keputusan. Masyarakat sipil hadir diruangan itu. Gotong royong yang menjadi ruh pembangunan harus betul – betul di berdayakan.
“Gotong royong yang kita suarakan hari ini jangan sampai kita hanya membangun partispasi yang salah arah. Negara punya kewajiban memebrikan stimulant kepada masyarakat dalam melaksanakan gotong royong. Sayangnya dana stimulant yang kita berikan kepada masyarakat tidak diakui dalam pemeriksanaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan,"
"Gotong royong kita coba melalui PDPGR, telah dipraktekkan oleh Pemerintah Daerah melalui Gotong royong stimulant, Gotong royong mandiri, dan Gotong Royong Padat Karya. ini sebagai bentuk kesadaran bahwa dengan adanya kolaborasi dalam pembangunan, akan menentukan kualitas pembangunan itu sendiri," jelas Bupati.(HS)
0 Komentar