Breaking News

Kamad MIN 1 Loteng,Tuding Panitia Pentas OBA Curang

 


Lombok Tengah, (postkotantb.com) - Kepala Madrasah (Kamad) MIN 1 Loteng, menuding panitia pentas Olimpiade Bahasa Arab (OBA), tingkat Provinsi NTB, yang digelar Sabtu lalu, sarat dengan kecurangan.

Kecurangan tersebut, telah membuat dua orang siswanya atas nama Lale Oriza Rasyid dan Kaysya, semua jawaban yang dikirim tidak bisa masuk ke laman atau kolom jawaban yang sudah disediakan panitia di website Pentas OBA.

"Saya heran kok tumben semua jawaban siswanya tidak bisa masuk dalam laman atau kolom jawaban website panitia, dan ini disebabkan ulah dugaan kecurangan dari panitia," Tuding Mahruf Kepala MIN 1 Loteng, Ahad (4/9).

Diakuinya, khusus siswanya atas nama Lale Oriza Rasyid, sangat cerdas dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Arab,dan bahkan siswanya ini oleh pembimbingnya sudah di siapkan untuk di kirim ke Yaman. Sehingga tidak ada alasan jika siswanya tidak masuk dalam daftar juara.

"Tahun lalu dalam lomba yang sama,siswa kami juara dan tahun ini ternyata nilainya tidak ada, setelah kami cek ternyata jawaban yang masuk ke kolom website panitia tidak ada yang masuk,alias di tolak oleh website yang sudah disediakan panitia dan kami menduga ini ulah dari panitia yang tumpang tindih menentukan peserta yang lolos," Tuding nya lagi.

Atas hal tersebut, pihaknya bersama sejumlah kepala madrasah yang mengalami hal yang sama,bakal menggugat panitia dan besok (Senin Red), pihaknya akan ke Kanwil Kementerian Agama NTB, untuk melaporkan hal tersebut. "Kami sudah saling kontak dengan kepala madrasah yang dirugikan panitia, dan besok pagi kami akan laporkan," Ancam nya.

Bukan hanya itu lanjutnya, pihaknya juga akan melaporkan hal tersebut ke Kementerian Agama pusat,sebab kekalahan siswanya bukan persoalan jawaban namun jawaban yang di buat siswanya, tidak bisa masuk ke lama jawaban atau website panitia.

"Kami wajibkan diri layangkan laporan kecurangan ini, sebab apa yang dilakukan panitia telah merusak mental anak," Katanya.

Lebih dari itu lanjutnya, dua siswa yang dikirim dalam mengikuti pentas OBA, 10 menit sebelum waktu selesai, semua jawaban sudah di jawab, namun ketika dikirim, website panitia menolak jawaban siswanya dan kembali ke laman semula,sehingga mengakibatkan semua jawaban yang sudah dijawab hilang. "Jika tidak di setting panitia, saya yakin ini tak akan terjadi dan ini adalah bukti kalau panitia pentas OBA curang," Tegasnya.

Sementara itu ketua panitia pentas OBA Mufti saat dikonfirmasi tidak merespon, ditanya melalui teks whatsapp dia baca namun tidak direspon pula. (Ap)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close