 |
| Ketua DPRD NTB, Hj. Baiq Isvie Rupaedah (Tengah), Wakil Ketua I, Nauvar Furqony Farinduan (kiri), Wakil Ketua II, H. Muzihir (kanan). (Dok. RIN) |
Mataram (postkotantb.com)- Ketua DPRD NTB, Hj. Baiq Isvie Rupaedah, akhirnya memberikan klarifikasi atas pernyataan Direktur Logis NTB, M. Fihiruddin, terkait dugaan adanya tiga anggota dewan yang terciduk mengkonsumsi Narkoba saat kunjungan kerja (Kunker) di Jakarta dan ditebus dengan uang Rp.150 juta.
Isvie pun menegaskan bahwa tidak ada anggota dewan yang terciduk saat kunker di Jakarta. Hal ini kata Isvie, sesuai hasil klarifikasinya dengan sejumlah pihak, termasuk ketua dan anggota fraksi.
"Bahwa ada anggota DPRD NTB yang terciduk pada saat kunker di Jakarta, saya nyatakan sekali lagi itu tidak ada dan tidak benar," tegas Isvie didampingi H. Muzihir dan Nauvar Furqony Farinduan, diruangannya, Rabu (12/10/2022).
Selain soal pemberitaan, pihaknya juga menyesalkan beredarnya isi percakapan melalui whatsapp antara dirinya dan Direktur Logis. Menurutnya, hal itu tidak untuk diviralkan.
"Saya menghormati hak Fihiruddin bertanya. Tapi karena ini pertanyaan bukan untuk pribadi saya, tapi hanya melalui pesan whatsapp yang dijadikan berita dan sudah cukup viral di Indonesia. Ini kan jadi blunder di publik," kesalnya.
Karenanya, dewan meminta Direktur Logis NTB membawa data untuk membuktikan siapa oknum anggota dewan yang dimaksud. Atau sebaliknya, Direktur Logis NTB bisa langsung menyerahkan data ke masing-masing ketua fraksi.
"Dia (Fihiruddin,red) kan sudah menyebut dua dari tiga oknum dewan tadi. Yang pertama, partai Nasionalis Religius dan Nasionalis. Tentu dia sudah punya data," sindirnya.
Ditambahkan bahwa Tim Hukum DPRD NTB akan melakukan pengkajian secara hukum terhadap pernyataan Fihiruddin. Apabila ditemukan ada unsur pelanggaran maka secara kelembagaan, pihaknya akan melayangkan somasi.
"Tapi kalau tidak dapat diselesaikan dengan somasi, Kami akan meneruskan ke APH," ancam Isvie.
Selaras disampaikan Wakil Ketua DPRD NTB, H. Muzihir. Ia pun meminta Fihiruddin datang membawa data dan langsung menunjuk siapa oknum tersebut. "Kalau memang dia berani, tunjuk saja langsung siapa orang dan dari partai mana. Kalau dia berani pasti dia akan buka," tandasnya.(RIN)
0 Komentar