Breaking News

Raden Akria Buana: Perayaan Maulid Adat Bayan Akan Berlangsung Dua Hari Dua Malam

 


Lombok Utara, (postkotantb.com) - Sebagaimana kita ketahui, Maulid Adat Bayan merupakan kegiatan adat turun temurun dan disakralkan oleh seluruh masyarakat adat Bayan Kabupaten Lombok Utara.Maulid adat Bayan memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, menjadi sebuah event yang menggambarkan adat budaya masyarakat Bayan secara turun temurun dengan berbagai rangkaian kegiatan sejak pra acara hingga pada puncaknya, sehingga tidak sedikit tamu atau wisatawan yang hadir menyaksikan keunikannya.


Sebagaimana yang diungkapkan salah satu tokoh adat yang sekaligus sebagai kepala desa Senaru, Raden Akria Buana melalui telp seluler, Senin (10/10-2022).

Raden Akria Buana mengatakan, "Maulid digelar selama dua hari". Pada hari pertama, warga menyiapkan bahan hasil bumi, makanan dan perbekalan untuk upacara “Kayu Aiq”, dan pada hari kedua, mereka melaksanakan doa dan makan bersama di Masjid Kuno Bayan.

Warga Desa Loloan, Bayan, Karang Bajo, Senaru, Anyar dan desa Sukardana, mengikuti Parade Mulud Adat Bayan atau Parade Maulid Adat Bayan.
Semua desa ini adalah anggota dari wilayah adat, yaitu masyarakat adat Bayan.

Bayan adalah pintu gerbang Islam di Lombok. Masjid Bayan kuno dibangun pada abad ke-16 dan merupakan kesaksian penyebaran agama Wali Songo, dan dalam perkembangannya, terjadi perpaduan budaya antara adat Sasak dan Islam, tuturnya.

Senada dengan Kepala Desa Bayan, Satradi,
Maulid Adat Bayan adalah sebuah kegiatan adat terkait Maulid yang berasal dari Lombok (biasa disebut Mulud Adat Bayan). Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dilaksanakan masyarakat adat Bayan sebagai bentuk penghormatan terhadap Rasulullah. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari dengan jadwal yang telah diatur.
Karena ini Adat dan budaya masyarakat Bayan maka tidak bisa turut campur tangan pihak luar.Apalagi jika ada pihak pihak lain mencoba untuk mengkomersilakan, kata Kades Bayan,Satradi.


Dukungan dari pihak pemeritah Kabupaten Lombok Utara, Pemerintah Provinsi NTB hingga pemerintah Pusat sangat kami hargai.Namun campur tangan dari pihak luar yang ingin mengkomersilkan atau menjual budaya kami tentu itu dapat mempengaruhi kesakralan  Maulid Adat itu sendiri aku Satradi, karena pelaksanaan jadwal Maulid Adat Bayan sudah menjadi tradisi turun temurun hingga saat ini.

Campur tangan pihak luar yang ingin maksud komersil tujuan bisnis bukan merupakan tujuan diselenggarakannya Maulid Adat Bayan, sehingga mengurangi makna kegiatan Adat serta budaya masyarakat Bayan.

Susunan acara puncak yang di awali oleh perwakilan tokoh masyarakat adat Bayan, kemudian dilanjutkan Dinas terkait baik daerah Kabupaten Lombok Utara dan Provinsi NTB, merupakan bagian rangkaian jalannya pelaksanaan kegiatan perayaan Maulid Adat Bayan dan bukan oleh pihak luar yang sudah ditetapkan  melalui musyawarah bersama para tokoh adat Bayan Kabupaten Lombok Utara.

Indikasi campur tangan pihak luar yang ingin bermaksud komersilkan adat dan budaya yang menjadi tradisi warga masyarakat Bayan, sudah kami antisipasi dan tidak ingin terulang kembali sebagaimana tahun lalu, kata Kepala Desa Bayan maupun Kepala Desa Senaru Loloan dan sekitarnya.


Kita tidak menampilkan pihak luar namun sangat disayangkan kalau terkesan tidak ada keterbukaan, kata Satradi. "Kepada Pemda KLU maupun Provinsi yang kemungkinan belum Terima undangan,diharapkan memaklumi keterbatasan kami, dimana terkait undangan sudah disepakati dan diserahkan sepenuhnya kepada Dikbutpora pada Kabid Kebudayaan.Jika ada hal yang kurang itu bukan kesalahan panitia Lokal, namun kami harapkan untuk berkenan hadir pada acara yang dimaksud, pungkasnya (@ng)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close