Breaking News

Bupati Loteng: MKAS Harus Mampu Ciptakan Keamanan Demi Menjamin Iklim Kemajuan di Loteng

 


Lombok tengah, (postkotantb.com) - Keberadaan Majelis Krame Adat Sasak (MKAS) di Lombok tengah harus jadi jawaban harapan masyarakat, untuk memperoleh kepastian hukum dalam menghadapi berbagai persoalan agar dapat diselesaikan dengan mengedepankan azaz kekeluargaan.

Melalui Peraturan Bupati, dapat dijadikan landasan atau wadah yang kuat untuk membentuk stuktur kepengurusan sampai di tingkat Desa. Serta sebagai payung dalam menerapkan nilai-nilai luhur kearifan lokal untuk menciptakan keamanan dan kedamaian demi menjamin iklim kemajuan disegala bidang bagi seluruh masyarakat Lombok tengah.

Bupati HL.Pathul Bahri, S.Ip diacara sosialisasi Krame Adat Dese, selasa (29/11/22) di lesehan telu telu, mengatensi 139 Kepala Desa/Kelurahan. Bahwa tugas semua komponen birokrasi kedepan semakin berat.pasalnya Loteng akan jadi serbuan orang luar. Sehingga mesti dipikirkan dari sekarang guna menyongsong 20-30 tahun yang akan datang, demi generasi anak cucu.


" Kita harus persiapkan semua hal, koncinya kolaborasi, sinergi, dan kerjasama solid. Terutama dalam menjamin keamanan melalui penguatan Krame Adat Dise, jika sudah aman, ya semua akan lancar, " ulasnya.

Mendukung itu semua,lanjut Bupati,Pemda dalam hal ini telah berbuat optimal. Perangkat Kadus sampai tenaga posyandu diberikan motor bahkan sampai guru ngaji dan merebot masjid diperhatikan.

Dikesempatan itu, Pathul memaparkan beberapa raihan kinerja Pemda di bawah kepemimpinan Pathul-Nursiah. Bidang pendidikan, 1800 guru honorer sudah bertranformasi jadi P3K.

" Agar pemerintahan berkah, Pemda juga menitikberatkan nasib anak yatim, 1 milyar 350 juta dianggarkan khusus buat mereka dari dana Baznas tiap tahun," ujarnya.

Tidak hanya itu, untuk lebih menjamin keberlangsungan masa depan. Pemda akan sekolahkan 5 anak yatim untuk dicetak jadi Dokter dengan syarat hafal Qur'an.

" 5 Dokter inilah yang akan merawat seluruh anak yatim Loteng nantinya," terangnya.

Sektor pembangunan, kini banyak dibuat sarana kelas Nasional dan Internasional di Loteng. Poltekpar, IPDN, Sirkuit Mandalika, sirkuit motorcross lantan 459, mesti harus jadi peluang besar untuk dimanfaatkan secara maksimal.

" Sektor pariwisata, gelaran internasional seperti Moto GP dan WSBK banyak datangkan PAD, ini butuh iklim keamanan dan kedamaian, maka tugas kita semua menghadirkan itu terutama para pemangku adat," tuturnya.

Maka, intruksinya, MKAS harus berdiri dalam hal itu sebagai solusi kongkrit selesaikan perkara cukup di tingkat Desa.

Melalui proses mediasi, dipertemukan pihak berseteru selesaikan di tempat. Kumpulkan toga, toma, babinsa, babinkamtibmas. Hasil dibawa ke pengadilan dan secara legalitas sah.

Lalu Purnama Agung S.Ip
wakil ketua 2 MKAS sekaligus Ketua Bale Mediasi Loteng menyambut baik kebijakan dan atensi Bupati Pathul. Ia berjanji akan meneruskan mandat denga baik. Bicara krame sesungguhnya telah berjalan dari zaman dulu. Bagaimana awik-awik mengatur kasus konflik adat, perdata, pidana ringan dan lainnya dapat selesai secara mediasi dengan terukur dan teruji.

" Dari itu melalui sosialisasi ini, kami akan menguatkan kembali status krame adat di Desa. Banyak yang mati suri, dan belum ada Perdesnya, target 2023 struktur kepengurusan tuntas," imbuhnya.

Lalu Saladin, Ketua 1 Majelis Krame Adat Sasak Loteng manambahkan. Upaya bersama ini diharapkan jadi tonggak penerapan hukum adat secara formal. Agar kita dapat melanjutkan nilai-nilai luhur kearifan lokal peninggalan nenek moyang ciri khas Daerah. Yang sudah terbukti mampu jadi falsafah hidup bermasyakat, berbangsa dan bernegara.

Sementara soal kesimbangan dengan norma Agama sendiri. Lalu Guntur dari pihak DPMD Loteng yang juga pengurus MKAS memastikan Aturan dalam Krame adat Sasak umumnya sangat terkait dengan norma agama. Seperti 2 sisi mata uang, Adat dan Agama tidak terpisahkan. Dimana adat adalah representasi dari norma Agama.

" Contoh kalau ada yang menikah, tidak boleh perlambat atau persulit pemberian wali dari pihak perempuan, harus disegerakan, masuklah sesi adat yang menjembatani penyelesaian persoalan tersebut, melalui proses jati selabar," lugasnya.
Seperti itulah kedepan gambaran peran strategis MKAS ditengah masyarakat, semoga terlaksana dengan baik untuk menentukan arah hidup generasi mendatang. (Irs)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close