![]() |
Dok. RIN. |
Mataram (postkotantb.com)-Usai rapat pertama terkait persiapan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) ke I Tahun 2022 di Hotel Crystal City belum lama ini, DPD Asosiasi Kopi Indonesia (ASKI) NTB, kembali menggelar rapat panitia yang kedua kalinya bertempat di Tuwa Kawa Coffe, Jalan Gunung Kerinci, Kota Mataram, Senin (26/12/2022).
Dalam rapat panitia kali ini, Ketua DPD ASKI NTB, H. Suryadi Jaya Purnama (SJP), melalui Sekretarisnya, HM. Huzaini Areka, menyimpulkan beberapa hal penting agar rakerda yang diselenggarakan secara perdana Tanggal 29 Desember 2022 mendatang, berjalan lancar.
"Kami mengadakan rapat panitia ini, supaya clear pembicaraannya dari persiapan administrasi hingga pelaksanaan di hari H," Ungkap Areka.
Diantaranya, kata Areka, terkait lokasi penyelenggaraan Rakerda yang direncanakan di Graha Bhakti Praja, Kantor Gubernur NTB, berikut dengan fasilitas tambahan, seperti mesin kopi Espreso/manual (minibar kopi), 99 persen rampung. Sehingga H-1, pihaknya mengadakan rapat terakhir untuk pemantapan.
"Di stand kopi kami sediakan kopi dari Pulau Sumbawa dan Pulau Lombok, sekaligus menampilkan Duta Kopi Indonesia 2021, sekaligus para putri dan dedare kopi ASKI NTB. Jadi tinggal start action saja. Kalau masih ada kekurangan, nanti akan kami sempurnakan sambil berjalan persiapan lainnya," bebernya.
"Bahkan, kami akan mengecek kembali lokasi penyelenggaraan Rakerda. Kebutuhan fasilitas untuk Rakerda sebenarnya tiap hari kami lakukan pertemuan diskusi . Tapi kalau untuk rapat formalnya nanti di sesi ketiga, sebelum Rakerda berlangsung," sambungnya.
Di sisi lain, Areka menegaskan, dalam Rakerda perdana ini, akan ada perubahan komposisi kepengurusan DPD ASKI NTB. Hal ini berdasarkan hasil pengamatan sekaligus evaluasi, sejak berdirinya Asosiasi Kopi Indonesia Provinsi NTB (DPD ASKI NTB) tersebut di tahun 2021 lalu.
"Yang jelas akan ada perubahan cukup signifikan karena dalam satu tahun berjalan banyak Para Pengurus yang tidak aktif lagi dengan berbagai kondisi obyektif. Organisasi butuh penyegaran, jadi kami resufle total. Kita mencari orang yang berjiwa raga dan berurat nadi kopi. Minimal sebagai petani kopi dan penggiat kopi Itu baru jalan," tegas Areka.
Tidak hanya itu. Pihaknya juga akan mengaktifkan kembali program kerja ASKI NTB dalam kurun waktu satu tahun ke depan. Dari 16 bidang, lanjut Areka, minimal 1 program unggulan untuk masing-masing bidang yang bisa di kerjakan pada tahun 2023.
"Ini sesuai dengan Tema Rakerda. yaitu, Konsolidasi Organisasi dan Kolaborasi Mendorong Industrialisasi Kopi NTB.
Evaluasi kepengurusan DPD ASKI NTB baik yg ada provinsi sampai tingkat Kabupaten / Kota se NTB," tambahnya.
![]() |
Dok. RIN. |
"Bahan baku kopi ini Butuh peningkatan kulaitas, kuantitas, keamanan produk, sampai kontinuitas," sebut pria muda kelahiran Kilo, Kabupaten Dompu, yang juga sebagai pemilik PT Erwin Utama Jaya ini.
Berdasarkan pengalamannya sebagai Duta ekspor yang ditunjuk pemerintah pusat untuk mewakili 13 provinsi di wilayah Indonesia Timur, keberadaan ASKI di NTB sangat strategis dalam mengawali program kerja di bidang industrialisasi kopi.
Dengan landasan kerja gotong rotong. Sehingga, produk kopi NTB dapat menghasilkan nilai tambah bagi masyarakat. "Jadi Rakerda I satu ini menjadi momentum menyatukan pikiran dan saling memberikan energi untuk survive pasca dilanda pandemi," paparnya.
Terutama soal kuantitas bahan baku. Di mana sebelumnya NTB kewalahan dikala ada pembeli (Buyer) yang mencari stok kopi. Kemudian teknologi tepat guna berupa mesin rosting untuk produksi kopi sesuai permintaan pasar. Selanjutnya terkait legalitas dan branding produk kopi.
"Jika keempat hal ini dapat diselesaikan, maka produk kopi berciri khas kearifan lokal NTB dapat diedarkan ke negara luar," jelasnya.(RIN)
0 Komentar