Breaking News

Sharing Praktik, SMEKTI Teken MoU dengan Ponpes Alam Sayang Bunda

Kepala SMKN 3 Mataram (SMEKTI), Ruju Rahmat bersama Pimpinan Ponpes Alam Sayang Bunda, didampingi pengawas dan komite sekolah, melaksanakan penandatanganan kerja sama, dalam program Sharing Praktik, Senin (05/12/2022).
Dok. RIN.

Mataram (postkotantb.com)- Menindaklanjuti program Dikbud NTB mengenai kolaborasi sekolah umum dengan pondok pesantren (Ponpes) dan madrasah. SMKN 3 Mataram (SMEKTI) akhirnya menggelar penandatanganan kesepakatan kerja sama secara perdana, dengan Ponpes Alam Sayang Bunda, Lingsar, Lombok Barat (Lobar).

Kesepakatan tersebut ditandatangani langsung Kepala SMEKTI, Ruju Rahmat, bersama Kepala Yayasan Ponpes Alam Sayang Bunda, Jamaludin Abdullah. Penandatanganan tersebut, masuk dalam rangkaian Penguatan Kelembagaan SMK Sharing Praktik yang diadakan di Lantai Dua SMEKTI, Senin (05/12/2022).

"Alhamdulillah, kami sudah melaksanakan penandatanganan MoU," tutur Ruju, Sapaa akrabnya.

Pasca penandatanganan itu, dilanjutkan dengan pertukaran pelajar selama dua pekan. Nantinya, pihak ponpes tersebut akan mengirim dua siswa beserta guru, untuk mempelajari kemajuan teknologi, khususnya di bidang Elektronika Industri. Begitu pula sebaliknya.

Lanjut Ruju, SMEKTI akan mengirim dua siswanya untuk menguatkan Literasi budaya membaca Al Quran serta Public Speaking. Sehingga nantinya, akan ada pertukaran budaya antara sekolah umum dengan madrasah atau ponpes.

Sharing praktik ini nantinya akan memberikan gambaran, terkait budaya  ponpes yang akan di adopsi untuk diimplementasikan di SMEKTI. "Kami memilih berkolaborasi dengan ponpes ini, karena sudah banyak inovasi," imbuhnya.

Di sisi lain, kegiatan ini memberikan manfaat yang cukup besar bagi SMEKTI. Diantaranya Budaya Literasi Membaca. Ke depan para guru di sekolah ini akan diminta untuk menentukan hari membaca. Kemudian pengadaan kotak amal untuk buku bacaan.

Seperti novel dan cerpen, sesuai kebutuhan siswa.Terakhir, budaya membaca Al Quran, sampai tahap membaca kandungan-kandungan di dalam ayat suci tersebut. "Guru agama kami tadi sudah siap mengadopsi hal seperti itu," tambahnya.

Sementara itu, Pimpinan Ponpes  Alam Sayang Bunda, Jamaludin Abdullah, mengaku bangga menjalin kerja sama Sharing Praktik. Tentu melalui program itu, akan lebih membenahi dan menyempurnakan beberapa kekurangan di ponpes tersebut.

"Di abad 21 ini memang dibutuhkan Creative Thinking dan Critical Thinking. Jadi melalui Sharing Pratik ini, bagaimana kita bisa berbagi pengalaman," ujar pria akrab disapa Je Abdullah ini.

Sebaliknya, ini juga akan merangsang guru di SMEKTI, jangan hanya bergantung pada buku teks. Namun lebih terhadap bagaimana guru dapat mengupdate ilmu pengetahuan agar bisa dijadikan bahan pembelajaran untuk para siswa. Demi memastika penguatan literasi.

"Pihak kami juga ada yang sedang magang sama film maker di Lombok Timur," bebernya.

Setelah itu, tambah dia, guru akan diminta untuk menentukan buku mana yang bisa dijadikan buku wajib untuk dibaca siswa SMEKTI. Selanjutnya, siswa diminta untuk menyusun konsep judul buku. "Termasuk yang menarik tadi adalah Sedekah di kotak amal. Anak-anak memang harus diajarkan bersedekah buku untuk yang lain," tutupnya.(RIN)


0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close