Breaking News

Rakyat Sudah Jenuh dengan Berbagai Kebohongan Para Pejabat dan Persyaratan yang Makin Mengada Ada,Demi Meloloskan Keinginan.

 



Oleh : Serun Dirut CV. Seruni

 
Kehidupan nyata memang tidak sesederhana kata-kata, tidak seideal narasi darah yang membangunkan setiap saraf waras kehidupan yang dilewati. Mendengar dengan suara hati nurani yang mampu memberikan nutrisi yang indah pada otak waras, sehingga dapat menyehatkan hati manusia, dan memang dari suara hati nuranilah segala nilai-nilai moral dan akhlak manusia dimulai. Oleh karena itu marilah kita sekarang ini menyatu dalam satu tujuan kemerdekaan yang sesungguhnya, dari urusan kesejahteraan rakyat secara berkeadilan tanpa terkorupsi hak-hak mereka oleh para pemangku kebijakan yang tidak pandai menjaga amanah.
 
Sebuah contoh narasi yang ideal telah disampaikan oleh Kadis Perindustrian dan Perdagangan kabupaten Lombok Tengah media ANTARA pada hari jumat tanggal: 6 Januari 2023 lalu yang menyatakan, bahwa pembangunan gedung sentra pengolahan burung Walet telah rampung dikerjakan di Desember 2022 sesuai kontrak. Selanjutkan  Suhartono juga menyampaikan, bahwa meski pengerjaan sentra burung Walet itu sudah rampung, namun pembangunan gedung yang menelan anggaran Rp. 7 miliar itu belum bisa dimanfaatkan, karena status bangunan tersebut masih milik pemerintah pusat yang belum diserahkan kepada pemerintah daerah. Intinya pembangunan gedung sentra burung Walet itu sudah tuntas sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan, dan sekarang masih dalam masa pemeliharaan.
 

Kondisi Gedung Sentra Pengolahan Burung Walet


Narasi ideal yang telah disampaikan oleh Kadis Perindag Kabupaten Lombok Tengah itu, ternyata diduga mengandung unsur kebohongan publik, karena berdasarkan fakta hasil olah lapangan (TKP) pada tanggal : 5 Januari 2023, jam : 07.35.04 menit WITA, masih dilakukan pembangunan beberapa item pekerjaan, bukan pemeliharaan. Harus bisa membedakan antara proses pembangunan dengan proses pemeliharaan. Contohnya, pilar-pilar tembok keliling gedung sentra burung Walet, belum di rapikan (diaci) dan temboknya belum dilakukan pengecatan. Kondisi seperti ini tidak termasuk dalam proses pemeliharaan, tetapi masuk dalam pekerjaan yang belum tuntas dikerjakan oleh kontraktornya.   
 
Memang sejak awal perencanaan tender sebagian besar proyek-proyek yang bernilai miliaran rupiah diduga sudah ada pemiliknya dan dikondisikan oleh PPK dan Pokmil dengan mengunci persyaratan tehnis yang sangat memberatkan para pengusaha lokal, tidak terkecuali pada proses tender  pembangunan sentra pengolahan sarang walet ini. Melihat situasi dan kondisi yang berkembang dalam proses pengadaan barang/ jasa tahun anggaran 2023 ini, menuntut kita untuk lebih mencermati dan memahami cara kerja semua pihak, terutama Kepala Dinas/ PPK dan pokmil yang terkait dengan pelaksanaan pengadaan barang/ jasa , agar dunia usaha dapat tumbuh serta berkembang secara sehat dan benar, sehingga tercipta iklim persaingan usaha yang sehat, serta terhindarnya pemusatan kekuatan ekonomi pada perorangan atau kelompok tertentu yang berbau kolusi, Korupsi dan nephotisme antara lain dalam  praktek konspirasi yang  merugikan para pengusahan UKM di daerah sendiri, dan bertentangan dengan cita-cita keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Yang akhirnya terjadi Voter’s gentrification  di bidang pengadaan barang/ jasa dan atau mengusir para pengusaha lokal untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan.
 
Kalau ingin menangkap ayam, jangan dikejar dengan segala cara, nanti kita akan kelelahan dan ayampun makin jauh meninggalkan kita. Ambilkan dan berikanlah ayam itu beras/ makanan, nanti  ia akan datang sendiri bahkan rela hati  menyerahkan diri untuk di tangkapnya. Begitulah dengan rezeki, melangkahlah dan atau carilah dengan cara-cara yang  baik, jangan terlalu kencang mengejar, ngotot diburu, menimbun rezeki dengan segala cara, nanti kita akan kelelahan tanpa hasil. Tetapi keluarkanlah sedekah/ amal jariah lebih dahulu kepada yang membutuhkannya, agar nanti rezeki itu datang menghampiri dengan sendirinya tepat waktu saat kita butuhkan. Sebab kebahagiaan dan keberuntungan yang akan datang sebagai anugrah dari yang maha kuasa itu akan bisa dipetik ketika kita sudah menanam kebaikan-kebaikan yang bermanfaat bagi orang lain. Jangan bertuhan pada semua atribut duniawi yang menipu, jabatan, harta benda, kekuasaan bahkan kecerdasan diri semua tidak ada yang abadi dan dibawa mati untuk jadi penghuni rumah idaman 1 X 2 meter di dalam tanah selamanya. Oleh karena itu, duhai para penguasa pengambil kebijakan cobalah merenung sejenak untuk sedikit memikirkan keberlangsungan hidup para pengusaha lokal, bagaimanapun alasannya mereka juga butuh makan buat anak istri dan ingin mendapatkan sekerat kue pembangunan di daerah sendiri. Dan bukan suatu yang mustahil pembangunan sentra pengolahan sarang burung walet berindikasi adanya KKN. Silahkan saja Aparat Hukum untuk melakukan penyelidikan. (GJI)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close