Breaking News

Dugaan Jual Beli Pokir, Syamsul Qomar Dukung Rachmat Hidayat Bawa ke APH


 

M.Syamsul Qomar wakil ketua Bidang Pemilihan Pemula,Pemuda dan Olahraga DPW Partai Perindo NTB

Mataram, (postkorltantb.com) - Tudingan Ketua DPD PDIP Rachmat Hidayat soal jual beli Pokir dan amburadulnya pembahasan di DPRD NTB adalah tudingan serius. Hal ini pun memantik reaksi serius dari sejumlah kalangan. Seperti yang diutarakan Wakil Ketua Bidang Pemilih Pemula, Pemuda dan Olahraga DPW Partai Perindo NTB, M Syamsul Qomar alias Qomeng, Senin (20/03/2023).

"Soal ini kami melihat sebagai hal yang serius. Sekelas Om Rachmat tidak mungkin berstatement kalau tidak punya bukti valid," tuturnya.

Sebagai politisi yang masih muda, Syamsul Qomar sangat menyayangkan jika apa yang disampaikan Rachmat itu benar-benar terjadi, tentu ini akan menjadi tragedi bagi konstitusional dan pemilih para wakil rakyat yang saat ini menjabat.

"Saya baru kali ini mendengar ada bukti yang didapat soal jual beli Pokir di Dewan Provinsi. Tentu ini sangat bagus jika Om Rachmat segera membawa ini ke APH.
Sebagai junior kami mendukung langkah ini. Silakan Pak Muhzir dimaafkan, tapi bukti soal jual beli Pokir ini jangan sampai dihilangkan ini luar biasa dan baru terjadi di Indonesia," papar mantan Ketua Komisi II DPRD Lombok Tengah itu.

Jika tuduhan ini tidak berlanjut kata dia, masyarakat akan kecewa pada Rachmat Hidayat yang sudah sesumbar di media dan sudah dikonsumsi publik.

"Saya sekali lagi yakin beliau pasti benar dan punya bukti soal yang dituduhkan itu.
Sementara soal Kunker ke luar negeri, meskipun halal dan sudah ada anggaran di situasi saat ini baiknya ditunda dulu. Anak-anak muda saja yang masih usia millenial sudah banyak yang kritik rencana Kunker ini, jangan sampai dengan alasan dana Rp 3 miliar sudah siap lalu mengenyampingkan kritik masyarakat," selorohnya.

Syamsul Qomar juga berharap para senior di DPRD NTB memberikan pada kawula muda untuk bisa mendengar masukan dari luar. Jangan sampai seperti stement H Munzir yang justru kritik dari luar harus didengar sebagai wakil rakyat.

"Generasi kita ini harus diajarkan tidak hanya bicara tapi juga mendengar. Warga net, netizen dan anak anak muda bicara, ya itu artinya mereka peduli," pungkasnya. (Red)


0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close