Mataram (postkotantb.com)- Tepatnya Senin, 10 Juli 2023, Pemerintah Indonesia dalam hal ini, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, menerima secara simbolis benda-benda bersejarah yang disita Pemerintah Belanda, di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda.
Benda-benda yang diserahkan langsung Menteri Muda Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Kerajaan Belanda, Gunay Uslu, sebagiannya berasal dari Pulau Lombok, milik Kerajaan Cakranegara.
Atas hal tersebut, Anak Agung (AA) Made Jelantik Agung Barayang Wangsa, sebagai keturunan Kerajaan Cakranegara yang ke IX, menyampaikan apresiasi serta rasa kebahagiaannya. Karena, sejak puluhan tahun yang lalu, pihaknya memperjuangkan agar benda milik kerajaan yang disita bisa kembali.
"Bahwa saya selaku keturunan Kerajaan Cakranegara dan ahli waris dari barang barang kerajaan yang disita Belanda merasa bangga, dan seharusnya masyarakat NTB juga bangga. Karena dengan pengembalian tersebut, masyarakat NTB sudah memiliki kehormatan di mata dunia," ungkap Made Jelantik, di temui di Taman Mayura Cakranegara, Kota Mataram, Senin (17/07).
Ditanya soal rumor yang beredar tentang kekhawatiran adanya intervensi orang luar yang ingin mengklaim sebagai ahli waris, Made Jelantik mengaku tidak merasa terganggu.
Sebab meski sudah pasti benda yang dikembalikan itu menjadi hak keturunan dari Puri Kerajaan Cakranegara, pihaknya lebih konsen bagaimana benda-benda tersebut bisa kembali ke NTB dan tidak nyangkut di Museum nasional, Jakarta. Sebaliknya, ia mengingatkan agar hal tersebut tidak menjadi bahan perdebatan
"Kalau ada klaim-klaim dari pihak luar itu tidak penting. Karena yang namanya sejarah tidak bisa ditutup-tupi. Dari deskrip yang ditulis Belanda, sudah bisa dibaca siapa ahli waris. Jadi nggak ada lagi si A dan si B. Ini bagian dari penyelamatan aset sejarah," tegasnya.
"Ini juga sudah diperbincangkan antara saya bersama tokoh budaya dan Kepala Museum NTB. Kami sepakat benda-benda itu aset sejarah, jadi nggak perlu orang luar masuk untuk memperkeruh situasi," sambungnya.
Menurut informasi lanjut Made Jelantik, benda-benda bersejarah milik kerajaan Cakranegara akan di datangkan dari Belanda ke Indonesia pada pertengahan Bulan Agustus mendatang. Ketika sampai akan diasuransikan oleh pemerintah Indonesia.
"Dalam waktu dekat, kami ingin bertemu dengan Gubernur NTB, agar benda-benda bersejarah tersebut, dapat di tempatkan di NTB. Benda-benda sejarah ini dapat menjadi aset pariwisata dan menjadi bahan edukasi untuk generasi muda, agar mengetahui sejarah kerajaan Cakranegara di Pulau Lombok," ujarnya.
JADI SIMBOL PERJUANGAN
Pengembalian aset Kerajaan Cakranegara juga memantik rasa kebanggaan Ketua Umum Aliansi Pemuda Hindu Lombok, I Nyoman Loji Sagita. Menurutnya, pengembalian harta Karun NTB, khususnya Lombok tersebut, menjadi bukti keberhasilan Indonesia dalam menempuh jalur diplomasi dengan Belanda.
"Kami, khususnya generasi muda sangat bangga dengan upaya Indonesia dalam mengembalikan aset Kerajaan," ujarnya.
Ia menilai bahwa benda-benda peninggalan sejarah tersebut, dapat meningkatkan rasa kecintaan terhadap sejarah Kerajaan, serta dapat mengenang bagaimana kerasnya perjuangan para leluhur di masa lampau.
"Karna dengan sejarah kita tahu kehebatan para leluhur pada masa lampau berjuangan dengan gigih dan anti tunduk terhadap penjajah belanda. Harapan nya kedepan untuk generasi muda jadikan moment ini sebagai bahan edukasi dan jangan sekali melupakan sejarah. Ingat 'Jasmerah' bagian dari jati diri kita sebagai penerus bangsa," pesannya.(RIN)


0 Komentar