Breaking News

Dorong Kemajuan Ekonomi Daerah Melalui Tiga Sektor

Hj Farida bersama Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah dan Sang Istri sekaligus Ketua TP PKK NTB, Hj. Niken Saptarini Zulkieflimansyah di halaman Hotel Gemilang Sembalun, Lombok Timur.

Industrialisasi Sektor Pertanian, melalui Budidaya Wijen dan Kacang Sacha Inchi




Syafrin Salam
Kota Mataram
(EPISODE 2)




Program Industrialisasi sebagai bagian dari buah pemikiran Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah. Kendati sempat dianggap sebagai hal baru oleh banyak kalangan, berkat gagasan tersebut,  perekonomian NTB kini mulai bertumbuh apalagi pasca Pandemi.

Berbicara soal industrialisasi lanjut Hj Farida, sektor pertanian merupakan salah satu dari beberapa sektor yang menjadi prioritas. Hal ini karena sektor pertanian menurutnya menjadi tumpuan industrialisasi.

"Dari daratan saja, NTB memiliki potensi yang sangat besar.  Lahan pertanian terhampar luas," imbuh Hj Farida.

Konsep industrialisasi ini pun lebih memotivasi Hj Farida. Sehingga saat ini, dirinya tengah merencanakan pengembangan beberapa jenis tanaman. Salah satunya Wijen (Sesamum Indicum). Disebutkan bahwa tanaman jenis ini adalah tanaman semak semusim.

Kondisi cuaca di NTB, utamanya di Pulau Lombok menurutnya sangat cocok untuk mendukung budidaya Wijen. Tanaman ini memiliki banyak manfaat. Seperti lemak nabati atau biasa disebut Minyak Wijen.

Biji wijen mengandung 50-53 persen minyak nabati, 20 persen protein, 7-8 persen serat kasar, 15 persen residu bebas nitrogen, dan 4,5-6,5 persen Abu. Tanaman jenis ini juga jauh dari gangguan hama.

"Nanti kami akan membangun sistem kemitraan dengan para petani," ujarnya.

Untuk bibitnya terang Hj Farida, pihaknya memberikan secara gratis kepada petani yang memiliki lahan. Dengan catatan, pihaknya yang akan membeli langsung hasil panen tanaman tersebut.

Hj Farida mendampingi Hj. Niken Saptarini Zulkieflimansyah panen buah strawberry di Sembalun.

"Bagi saudaraku petani yang memang berminat menanam wijen bisa kerjasama dengan kami bibit BS kami gratiskan panen bisa sampai 100 hari. Per 1 hektar bisa menghasilkan 1,2 ton, dengan harga 15 ribu perkilogram, kita bisa kontrak langsung," ajak Hj Farida.

Selain tanaman wijen, Hj Farida kini juga  sedang mengupayakan untuk budidaya Kacang Sacha Inchi. Kacang berbentuk bintang kata Hj Farida, mengandung omega 3 tiga kali lipat dibanding ikan Salmon.

Manfaat lain tambah Hj Farida, tanaman yang konon berasal dari hutan Amazon itu, dapat dijadikan bahan kosmetik. Uniknya lagi, kacang jenis ini cara penanamannya mudah dan tidak merepotkan para petani. Ditanam di medan apapun jadi.

Dua jenis tanaman itu tambah Hj Farida, nantinya akan dijadikan sebagai proyek percontohan ke depannya. Sehingga bisa menjadi bahan baku untuk diolah melalui konsep industrialisasi. Pihaknya tinggal memastikan kesiapan serta lokasi industri pengolahannya.

"Jadi nanti kita akan olah di NTB, baru dipasarkan di luar daerah. Ini sesuai nawacita Gubernur NTB, agar setiap produk-produk yang sudah diolah memiliki nilai tambah," jelasnya.

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close