Breaking News

Temu Alumni Prakerja, LPKN Mataram Komitmen Hadirkan Pelatihan Berkualitas

'Temu Alumni Prakerja' di Hotel Grand Legi, Kota Mataram, Sabtu (02/09), yang menghadirkan ratusan alumnus Program Prakerja, diinisiasi langsung LPKN Mataram, Provinsi NTB.

Mataram (postkotantb.com)- Lembaga Pendidikan Kompetensi Nasional (LPKN) Mataram Provinsi NTB, sebagai mitra dari program Prakerja di Bumi Gora, kembali menggelar   'Temu Alumni Prakerja' di Hotel Grand Legi, Kota Mataram, Sabtu (02/09).

Program yang rutin diselenggarakan tiap tahun ini, dihadiri Direktur Eksekutif Managemen Pelaksana Program Prakerja, Jajaran Komite Cipta Kerja, Gubernur NTB dalam hal ini, diwakili Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB, Ketua KADIN NTB serta Ketua APINDO NTB.

Turut hadir Kepala Disnaker Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Barat, Lembaga Pelatihan Kerja Swasta sebagai calon mitra Prakerja, para perwakilan Industri Perhotelan serta ratusan alumnus Prakerja. Tampak pula para perwakilan bank dan lembaga keuangan di NTB sebagai peserta pameran.

Acara temu Alumni ini juga dirangkai dengan pelantikan Pengurus DPD Himpunan Lembaga Pelatihan Seluruh Indonesia (HILLSI) NTB, yang dinahkodai langsung Direktur LPKN Mataram, Nartika Sari Dewi, Periode 2023-2028. Para pengurus HILLSI NTB dikukuhkan Kepala Disnakertrans NTB, I Gede Putu Aryadi dan dilantik oleh Ketua DPP HILLSI, Amir Bakriyadi.

Dalam sambutan sekaligus penyampaian laporannya, Direktur LPKN Mataram, Naktika Sari Dewi memaparkan, program Prakerja telah banyak memberikan manfaat, khususnya terhadap masyarakat NTB. Keberhasilan pelaksanaan program ini pun menurutnya, tidak lepas dari dukungan pemerintah Provinsi NTB  melalui OPD terkait.

"Semua ini tidak akan bisa dilaksanakan tanpa dukungan dan bimbingan Kepala Disnakertrans provinsi berikut kota kabupaten sebagai pembimbing," puji Bu Dewi, sapaannya.

Kata Dewi, acara Temu alumni ini juga sekaligus sebagai momentum mensosialisasikan Program Prakerja dengan sistem yang baru. Saat ini lanjut Dewi, Pemerintah Pusat tidak lagi menyebut program tersebut sebagai 'Kartu Prakerja' dan visualisasinya tidak lagi menggunakan Kartu.

Begitu juga dengan penyaluran dana yang sebelumnya melalui skema ' Semi Bantuan Sosial (Bansos)' totalnya Rp. 3. 550.000., berubah skema Normal atau disebut 'Beasiswa' dengan jumlah dana bertambah. Sehingga totalnya Rp 4.200.000.

Tidak hanya itu. Program Prakerja  memberikan akses belajar untuk semua kalangan secara offline dan penekananya lebih kepada Upskilling dan Reskilling. Sehingga para peserta program ini dapat mengembangkan karirnya atau mendapatkan lapangan pekerjaan baru.

(Kiri) Direktur LPKN Mataram, Naktika sari Dewi, SE,. MM., Kepala Disnakertrans NTB, I Gde Putu Aryadi, S. Sos., MH., Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari M.Sc.,Ph.D., dan Peserta Pelatihan Prakerja bidang Design, lulusan S1 Tahun 2021 yang saat ini sukses buka usaha.

Sebaliknya, LPKN Mataram tetap berupaya  semaksimal mungkin menghadirkan pelatihan yang berkualitas. Diantaranya memilih serta meningkatkan kualitas para instruktur dan memperbanyak jumlah instruktur dari dunia usaha dan dunia industri (DUDI).


"Sehingga program pelatihan yang dilaksanakan instruktur relevan dengan kebutuhan DUDI," ungkapnya.

Selanjutnya menyiapkan sarana dan prasarana yang relevan dengan dunia industri. Ini disebabkan, NTB merupakan salah satu provinsi yang melaksanakan pelatihan secara offline. Sehingga alat yang digunakan selama pelatihan tidak berbeda dengan peralatan industri.

Terakhir, menyusun kesiapan manajemen LPKN Mataram agar keseluruhan penyelenggaraan pelatihan dapat berkualitas. Selain itu, pihaknya akan mengandeng lembaga pelatihan lainnya, khususnya di NTB agar dapat bersama-sama menyelenggarakan program Prakerja.

"Momentum temu alumni ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para alumnus untuk konsultasi bersama pihak terkait yang hadir di acara ini," pesannya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari dalam sambutannya menyampaikan terima kasih, karena selama lebih dari tiga tahun berkolaborasi dengan LPKN Mataram, program Prakerja sukses terlaksana di NTB.

Dipaparkan bahwa jumlah angkatan kerja di Indonesia sebanyak 1011 juta orang. Sekitar 90 persen dari jumlah tersebut, diketahui tidak pernah mengikuti kursus dan training. Jadi sebagian besar hanya mengandalkan ijazah. Padahal Indonesia mengalami distorsi yang besar.

"Jadi bapak presiden memahami bahwa 90 persen dari 130 juta penduduk tidak pernah kursus sedangkan dunia berubah, maka kita tidak akan pernah berubah. Jadi Indonesia yang besar, programnya harus besar yang inklusif dari Sabang sampai Merauke," paparnya.

Reskilling dan up skilling adalah kebutuhan untuk bertahan dalam bekerja dan bahkan bisa naik kelas atau jabatan. Terutama bagi peserta dengan usia 35 tahun ke atas. Karena rentan jabatannya digantikan dengan First Graduate.

"Jadi saya mengajak teman-teman harus mulai dari sekarang, yuk terus belajar. Karena kita harus terus asah terus keunggulan kita," ajak Bu Denny, sapaannya.

Program Prakerja ini merupakan beasiswa pelatihan dan di program ini, ada sekitar 919 jenis pelatihan. Para Peserta nantinya dibebaskan untuk memilih sesuai dengan bidangnya. Program Prakerja juga terhubung lowongan kerja terkini.

Selain itu, dalam program Prakerja, Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) akan masuk dalam skala prioritas, serta dibebaskan untuk memilih mengikuti pelatihan secara online maupun offline. "Presiden Jokowi juga meminta agar para CPMI diberikan program pelatihan khusus, sesuai kebutuhan negara tujuan kerja mereka," ungkapnya.

Sehingga besar kemungkinan, program Prakerja tidak hanya di satu tipe. Biayanya juga bisa lebih tinggi dibanding peserta Prakerja pada umumnya. Hal ini sudah ia sampaikan ke enam provinsi yang mendapatkan program Prakerja.

"Yang kita inginkan para CPMI kita kemudian sukses bekerja di luar negeri," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Disnakertrans NTB, I Gde Putu Aryadi dalam kesempatan tersebut, menyambut baik program Prakerja, terutama untuk para CPMI. Sebab keberadaan program ini di NTB lebih meringankan masyarakat yang ingin bekerja ke luar negeri.

"NTB ini kecil, tapi dari semangat kerjanya cukup besar. NTB merupakan daerah nomor 4 nasional sebagai daerah pengiriman PMI. Jadi kami sangat senang dengan adanya program Prakerja. ke depan kita akan mengurangi pengiriman pekerja PMI, karena akan dilatih dan bersertifikat supaya bisa bersaing," ungkapnya.

Di sisi lain disebutkan bahwa jumlah angkatan kerja 3,2 jiwa. Sedangkan Angka pengangguran terbuka sebanyak 8.250 orang. Jika ditelisik, dari penduduk yang bekerja, sebagian besar atau sekitar 42 persen lulusan SMP ke bawah. Kemudian lapangan kerja di NTB dan jumlah perusahaan ada 12 ribu perusahaan dan 726 perusahaan menengah.

"Artinya, 76 persen pekerja mandiri bahkan pekerja rentan. Seperti ojek buruh tani dan nelayan," imbuhnya.

Keberadaaan Program Prakerja di NTB, baik yang didanai APBN maupun CSR, tentunya membuka kesempatan bagi pekerja informal yang untuk Upskilling dan Reskilling, agar dapat bersaing di dunia kerja. "LPKN Mataram juga perlu untuk duduk bersama pelaku industri untuk membahas bagaimana serapan tenaga kerja lokal, atau menciptakan iklim wirausaha ke depannya," tutupnya.(RIN)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close