Breaking News

Pj Bupati Lotim Ingatkan Percepatan Penurunan Stunting, Harus Optimalkan Koordinasi

 

Pj Bupati Lotim Ingatkan Percepatan Penurunan Stunting, Harus Optimalkan Koordinasi
Foto Istimewa/Multasri/postkotantb.com
Lombok Timur (postkotantb com) -  Membuka Rapat Koordinasi Tim Gugus Tugas Layak Anak (KLA) dan Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Lombok Timur Pj. Bupati Lombok Timur H. Muhammad Juaini Taofik mengingatkan untuk meningkatkan koordinasi lintas OPD.

“Kalau kita mau sukses pilihan kita adalah bagaimana terus meningkatkan hubungan baik antar OPD,” ungkapnya. Hal itu terkait upaya memenuhi capaian indikator penilaian KLA. Pemda Kabupaten Lombok Timur menargetkan dapat meningkatkan status KLA dari pratama menjadi madya.

Pj. Bupati pada Rakor yang berlangsung Kamis (14/3/2024) tersebut meminta agar masing-masing OPD memenuhi berbagai indikator dengan baik dan cermat, termasuk input data secara daring (online). Sebab kerap kali hal tersebut menjadi tantangan dalam penilaian yang menyebabkan poin tidak sesuai harapan.

Sejumlah tantangan dalam pelaksanaan KLA diantaranya Tim Gugus Tugas yang dinilai belum optimal, pemahaman cakupan indikator KLA oleh OPD maupun lembaga terkait, termasuk koordinasi yang belum berjalan dengan baik.

Selain menargetkan peningkatan status KLA, diharapkan pada akhir 2024 mendatang prevalensi stunting Lombok Timur berada di angka 14 persen sesuai target nasional. Pj. Bupati pada kegiatan yang berlangsung di Rupatama 1 Kantor Bupati itu mengingatkan untuk memantau dan memperbarui data. Dengan berbagai program yang dilakukan Pemda dan berbagai organisasi  dan lembaga ia percaya ada perubahan data.


Terlebih bila dilihat dari penurunan Keluarga Risiko Stunting (KRS) yang terus mengalami penurunan. Kaitan dengan itu pula ia meminta agar persoalan stunting pada tahap ini dilihat di hilir, sebab dari hulu sudah dilakukan sejumlah upaya yang menunjukkan dampak signifikan.

Berdasarkan hasil penilaian kinerja stunting tahun 2023 lalu sejumlah hal perlu mendapat perhatian seperti kelengkapan dokumen master analisa situasi, utamanya data sasaran, serta rincian kegiatan per-desa/ kelurahan fokus yang tidak terunggah dalam laman Bangda Kemendagri maupun bukti fisik dokumen yang belum lengkap," harapnya. (Mul).

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close