Breaking News

Polresta Mataram Diminta Serius Tangani Tindak Pidana Eksploitasi Anak

Polresta Mataram
Ketua LSM NCW, Faturahman Lord.

Mataram (postkotantb.com) - Ketua LSM NTB Corruption Wacth (NCW), Faturahman Lord, memberikan apresiasi terhadap Polresta Mataram yang mengungkap dugaan tindak pidana eksploitasi anak, di salah satu kafe di Desa Suranadi, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat (Lobar).

Dugaan tindak pidana ekploitasi anak ini terungkap, saat Satreskrim Polresta Mataram melaksanakan Giat KRYD Sabtu pekan lalu, sebagai kegiatan imbangan operasi penyakit masyarakat (Pekat), dalam rangka menjaga kamtibmas selama ramadan.

Dari pengungkapan kasus dugaan eksploitasi anak ini, Satreskrim Polresta Mataram berhasil mengamankan wanita pemilik kafe, beserta korban tindak pidana eksploitasi anak inisial SA.

"Kami mendukung apa yang menjadi upaya polisi dalam mengamankan paranterduga pelaku tindak pidana ekploitasi anak," ungkap Faturahman Lord, Selasa (02/04) malam.

Ia mengingatkan agar Polresta Mataram lebih serius dalam menangani tindak pidana tersebut. Berkaca dari kejadian sebelumnya, diduga pengamanan para pemilik kafe yang menjadi terduga kasus ekploitasi anak, hanya bersifat pencitraan dan musiman.

Sehingga tidak menimbulkan efek jera. Hal ini menurutnya dapat dilihat dari banyaknya kafe di wilayah Suranadi. Meskipun di Bulan Ramadan, kafe-kafe tersebut masih saja aktif beroperasi. Ia pun mempertanyakan, sampai dimana tindak lanjut kepolisian, terhadap kasus tersebut.

"Ada 24 kafe di Suranadi yang sampai sekarang masih aktif. Artinya, tidak ada efek jera. Pengamanan mucikari hanya bersifat. Jadi jangan sampai dikemudian hari muncul dugaan adanya permainan," tegasnya.

Selain Polresta Mataram, Faturahman Lord juga menyoroti kinerja Sat Pol PP dan Polres Lobar. Tidak menutup kemungkinan adanya praktik eksploitasi anak, khususnya di seputaran Kecamatan Kuripan. Ini mengingat keberadaan kafe sebagai tempat hiburan malam dan kos-kosan marak di kecamatan tersebut.

"Kami mendesak Sat Pol PP dan Polres Lombok Barat untuk segera turun melakukan sweeping di kafe-kafe wilayah kecamatan Kuripan. Sampai bulan puasa saja mereka masih membuka cafe. Berarti tidak ada tindakan tegas dari Pemda Lobar," tandasnya.(RIN)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close