Kenaikan Harga komoditas Kopi, Diharapkan Mampu Meningkatkan Kesejahteraan Petani

 

Foto Dok : Jaharuddin.S.Sos/postkotantb.com.

Lombok Utara (postkotantb.com) - Belakangan ini keberuntingan bagi petani yang memiliki lahan komuditi kopi, khususnya di Kabupaten Lombok Utar, Nusa Tenggara Barat. Dimana sejak bulan mei hingga bulan juni tahun 2024 ini harga komuditi kopi lokal terus meningkat.

Salah seorang petani, I Nyoman Selamet Gondrong asal dusun Baturinggit desa Selelos kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara, menceriterakan pengalamannya di depam wartawan postkotantb.com, Kamis (06/06/2024).

Saat ini petani Komuditi Kopi lokal belum memulai panen kopi lokal dan sedang memulai panen cengkeh. Di prediksikan usai panen cengkeh baru kemudian berlanjut panen kopi, tuturnya.

Menurut dia, sampai hari ini harga kopi lokal terus meroket, kata Nyoman.

Tererpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3 KLU, Tresna Hadi, S.Pt membenarkan penyampaian Nyoman Selamet.

Tresna Hadi menyambut baik kenaikan harga komoditas kopi di tingkat petani, dan dengan adanya kenaikan harga kopi ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Menurutnya, kenaikan harga kopi ini akan berpengaruh terhadap pendapatan dan daya beli masyarakat.

Sehingga diharapkan mampu menekan laju inflasi di tengah kenaikan sejumlah kebutuhan pokok yang juga semakin meroket.

Dikatakannya, saat ini harga kopi ditingkat petani saat ini dihargai dikisaran Rp 75 ribu per kilogram.

Harga tersebut kata dia, mengalami kenaikan cukup signifikan, sebab pada tahun sebelumnya pada kisaran
Rp 30 ribu perkilogram.

Hal tersebut terjadi dikarenakan dampak kemarau panjang yang terjadi pada tahun 2023 yang lalu.

Dikatakannya, pada bulan Maret lalu satu kilo kopi masih dihargai Rp 45 ribu kemudian pada bulan April naik jadi Rp 50 ribu dan hari ini sudah di angka Rp 75 ribu per kilogram. (@ng)