Breaking News

Prospek Konversi Biji Kakao Menjadi Produk Cokelat Tengah Berlangsung di Kampung Kakao Lombok Utara

 


Lombok Utara (postkotantb.com) - Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) didirikan pada tanggal 1 Januari 1911 dengan nama “Besoekisch Proefstation” di Kota Jember, Jawa Timur.

Dengan demikian sudah lebih dari satu abad lamanya berperan aktif dalam kegiatan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan inovasi teknologi budidaya dan pengolahan kopi dan kakao di Indonesia.


Ruang lingkup kegiatan penelitian dan pengembangan meliputi bidang Pemuliaan Tanaman, Agronomi-Fisiologi Tanaman, Tanah dan Agroklimat, Perlindungan Tanaman, Pasca Panen dan Rekayasa Alat Mesin industri hilir serta Agribisnis kopi dan kakao.

Dengan dukungan tenaga peneliti dan SDM yang berkompeten, fasilitas penelitian, dan Kebun Percobaan, serta jejaring kerja sama yang kuat.

Saat ini Puslitkoka merupakan pusat penelitian lingkup PT.

Riset Perkebunan Nusantara yang telah menjadi anak perusahaan Holding BUMN PT. Perkebunan Nusantara III.

Misi Puslitkoka antara lain:
Menghasilkan inovasi teknologi agroindustri kopi dan kakao sesuai dengan dinamika kebutuhan pengguna; Mempercepat diseminasi dan alih teknologi hasil inovasi teknologi dan penjaringan umpan balik dari pengguna;
Meningkatkan peran dalam penelitian dan pengembangan agribisnis kopi dan kakao, serta kerjasama penelitian dan pengembangan di tingkat nasional maupun internasional;
Memfasiliasi pengembangan ekonomi dan pendidikan masyarakat utuk menciptakan enterpreneur baru berbasis inovasi teknologi kopi dan kakao.

Mengembangkan kapasitas dan kapabilitas personal dan lembaga utuk meningkatkan pelayanan kepada pemangku kepentingan di tingkat nasional maupun internasional.

Melalui Dinas Perindustrian Propinsi NTB kerjasama untuk meningkatkan kompetensi, pengetahuan dan ketrampilan IKM cokelat di Kabupaten Luwu Timur pada tanggal 5-7 Juni 2024. Hadir sebagai Instruktur Tenaga Ahli Bidang Produksi Cokelat dari Puslitkoka adalah Sdr.Edy Suharyanto, STP., MP.
Bimbingan teknis (Bimtek) ini meliputi : teori tentang teknologi tepat guna produksi cokelat skala IKM dan praktek produksi pengolahan biji kakao menjadi produk setengah jadi (intermediate) dan produk siap konsumsi berupa cokelat bar, bubuk cokelat 3 in1 dan minuman cokelat.

Prospek konversi biji kakao menjadi produk cokelat siap konsumsi sangat besar, karena konsusmsi cokelat bagi masyarakat Indonesia masih sangat rendah (sekitar 800 gr perkapita per tahun, terkhusus bagi masyarakat di Lombok cokelat punya prospek pasar sangat besar, termasuk untuk mendukung program OVOP (One Village One Produk) bagi IKM di  Propinsi NTB.

Manfaatnya disamping nilai tambah produk cokelat yang tinggi, juga memperluas lapangan kerja, pengembangan kawasan eduwisata cokelat, dan mendukung pengembangan industry terkait cokelat.

Secara garis besar Teknologi Tepat Guna dapat diuraikan sebagai berikut: Secara skematis tahapan proses konversi biji kakao fermentasi menjadi produk cokelat disajikan pada gambar di bawah ini. Ada 5 tahapan pokok proses pengolahan, yaitu penyangraian (roasting), pengupasan kulit ari (deshelling), pemastaan (grinding) dan penghalusan pasta (ball milling) atau adonan cokelat serta penyeragaman rasa cokelat (conching) .

Untuk dapat memproduksi cokelat dari biji kakao fermentasi hasil kebun sendiri, masih ada  masalah yang dihadapi para petani kakao, yaitu mesin pengolahan cokelat mulai dari proses pengupasan kulit ari, pemastaan, penghalusan cokelat dan pencampuran adonan menjadi  formula homogen untuk dicetak menjadi permen cokelat siap konsumsi dengan tingkat kehalusan 20 mikron atau sesuai standar (SNI).  


Mesin-mesin skala mini atau home industry ini belum tersedia di pasaran.  Adapun proses yang lain untuk kapasitas kecil dapat dilakukan secara konvensional misalnya proses penyangraian menggunakan wajan atau alat sangrai sederhana.  

Sedangkan proses pengupasan kulit menggunakan mesin desheller yang dilengkapi ayakan pemisah kulit (winnowing), selanjutnya proses pemastaan dan penghalusan adonan cokelat dengan sistem ballmill dan koncing.

Kini Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia di Jember telah menyediakan mesin-mesin pengolahan biji kakao menjadi cokelat siap konsumsi dengan skala home industry sampai skala IKM.  Bahan utama pembuatan permen cokelat berupa pasta cokelat, lemak, gula dan susu dicampur. Proses pencampuran dapat dilakukan dalam mesin penghalus ini untuk membentuk adonan.


Untuk mendapatkan penampilan mengkilap dan homogen, adonan cokelat tersebut perlu ditambah sedikit lesitin, sebagai emulsifier.

Peraktik konversi biji kakao menjadi produk cokelat sedang berlangsung di Kampung Coklat Dusun Gangga Kecamatn Gangga Kabupaten Lombok Utara. (@ng)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close