Breaking News

Program DAK Rp 4.4 Miliar Lebih Diduga Asal Jadi, Ajang Bancakan 2 SMAN di Kabupaten Sumbawa Barat

 

Program DAK Rp 4.4 Miliar Lebih Diduga Asal Jadi, Ajang Bancakan 2  SMAN di Kabupaten Sumbawa Barat
Tampak Plafon SMA Negeri 2 Taliwan belum kelar dan lantai tanpa keramik di ruang Laboratorium. Foto Dok : GJI NTB Sumbawa Barat
Sumbawa Barat (postkotantb.com) - miris dan prihatin Program DAK Rp 4.4 Miliar Lebih Diduga Asal Jadi, Ajang Bancakan 2 SMAN di Kabupaten Sumbawa Barat, hanya itulah kata yang bisa terucap ketika melihat kondisi bangunan Laboratorium untuk beberapa sekolah SMA/Kejuruan Negeri melalui Dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi Nusa Tenggara Barat yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

Memang diakui saat ini ada beberapa kasus Pembangunan dan Rehabilitasi diantaranya SMAN 2 Taliwang dan SMAN 1 Seteluk, Kabupaten Sumbawa Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi NTB yang bersumber dari DAK TA 2021 dalam proses penyidikan pihak Kejaksaan Negeri Sumbawa Barat.


Anggaran melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), seyogyanya untuk meningkatkan kwalitas sarana pendidikan, akan tetapi dana tersebut dijadikan alat diduga untuk mendapatkan fee proyek (biaya intertein), sehingga beberapa item bangunan tersebut di SMA dan SMK mengalami pengurangan volume sehingga tidak terpenuhi tuntas pengerjaan, ada dugaan kuat ULP, PPK, Kontraktor/rekanan dan konsultan pengawas provinsi NTB melakukan kong kalikong, "Perintah atasan".

Hasil investigasi terhadap bangunan laboratorium biologi dan komputer di SMAN Jereweh Sumbawa Barat pada selasa (04/06), ditemukan Fakta bahwa Pekerjaan Bangunan Laboratorium tersebut terkesan Asal-ssalan, Lantai hanya di Flour biasa tanpa keramik, Flafon sudah pada Roboh dan beberapa bangunan mengalami keretakan, ini membuktikan kalau Bangunan tersebut dikerjakan melalui Dikbud Provinsi NTB bersumber dari DAK, terkesan asal-asalan.


Salah satu Guru bernama Zul di SMAN Jereweh mengaku,  kalau bangunan tersebut dikerjakan asal-asalan tidak sesuai dengan spek dan RAB " kami para guru merasa prihatin melihat kondisi bangunan Lab Biologi dan Komputer tersebut terkesan asal dikerjaan saja, padahal bangunan tersebut sangat kami butuhkan untuk meningkatkan kompetensi siswa " urainya prihatin kepada Tim GJI NTB.


Zul berharap, agar pihak APH dapat melakukan penyelidikan mendalam dengan melakukan Audisi Ivestigasi . (Amry)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close