Breaking News

Forum Masyarakat Lingkar Bandara Ancam Akan Demo Ke Kantor Cabang PT Angkasa Pura I BIZAM Apabila Tetap Pertahankan Blue Bird Taxi

 

Forum Masyarakat Lingkar Bandara Ancam Akan Demo Ke Kantor Cabang PT Angkasa Pura I BIZAM Apabila Tetap Pertahankan Blue Bird Taxi
Rapat Forum Masyarakat Lingkar Bandara Lombok yang dilaksanakan pada Rabu (12/02/2025) di Aula Darma Rinjani Silk Penujak Lombok Tengah. Foto Ist/Lalu Irsyadi/postkotantb.com
Lombok Tengah, (postkotantb.com) - Tuntutan masyarakat dan pelaku transportasi dan travel Lokal untuk  menolak Operasional Blue bird taxi dari Bandara Internasional Lombok adalah Harga Mati.

Hal itu disampaikan oleh Koordinator Umum Forum Masyarakat Lingkar Bandara, Lalu Ibnu Hajar pada rapat yang dilaksanakan hari rabu (12/02/2025) di Aula Darma Rinjani Silk Penujak Lombok Tengah.

"Atas Nama Forum Masyarakat Lingkar Bandara dan Aliansi Pelaku Transportasi dan Travel Lokal BIL,kami menuntut jawaban tertulis dari General Manager Bandara Lombok atas tuntutan yang disampaikan secara resmi pada waktu hearing hari Senin (3/02/2025). bersama GM Bandara, Dishub Loteng, Kesbangpoldagri, TNI AU dan Kepolisisan waktu itu," sebut Ibnu.

Adapaun alasan pihaknya menolak Blue Bird Taxi dan Booth Gojek dan Grab di Bandara dengan dasar :
1. Bahwa Keberadaan atau operasional Blue Bird Taxi di Bandara Internasional Lombok sangat merugikan para pelaku transportasi dan travel Lokal di Bandara Internasional Lombok.
2. Terjadinya konflik sosial dan gejolak penolakan oleh seluruh pelaku Transportasi dan Travel Lokal dan Masyarakat Lingkar Bandara dari Tiga Desa Yaitu Desa Ketara, Desa Tanak Awu dan Desa Penujak.
3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ).
4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 Tentang Angkutan Jalan (PP 74/2014).

"Apabila tidak segera ada jawaban atau kepastian dari GM bandara internasional lombok, maka kami juga akan menuntut Direktur PT. Angkasa Pura I Untuk itu Mencopot GM Bandara Lombok Karena atas kebijakannya yang salah, Konflik dan Kisruh selama ini di bandara adalah akibat keputusan dan kebijakan GM Bandara Lombok Dalam Mengelola Mitra dan Pelaku Transportasi Lokal dan Travel Lokal di Bandara," desaknya.

Seperti Blue Bird Taxi ini,cetusnya, sebenarnya tidak pernah ada sosialisasi dan kajian terlebih dahulu tentang kehadirannya. Belum ada persetujuan dari Mitra dan jelas melanggar aturan yang ada.

"Kami Atas Nama Forum Lingkar Bandara Merekomendasikan Koperasi Lombok Baru Sebagai Perusahaan Lokal atau Koperasi Lokal Untuk Mitra Bandara Internasional Lombok. Jadi Kalo ada Koperasi atau Perusahaan Dari Luar Yang Masuk maka Kami Akan Boikot Seperti Blue Bird Taxi ini, Jadi Kami Ingatkan Kembali Kepada Management Angkasa Pura I Bandara Intenasional Lombok untuk berhati-hati dalam mengambil kebijakan terkait Mitra Transportasi di bandara karena disini sudah ada Lima Mitra resmi angkasa pura.

kami harapkan itu yang harus di fasilitasi dan diutamakan,supaya tidak ada Konflik atau penolakan oleh masyarakat dan pelaku transportasi dan travel lokal setempat.

Kemudian, lebih lanjut pihaknya menunggu Jawaban Pihak PT Angkasa Pura I dan GM Badara Lombok dalam waktu 14 hari sejak surat tuntutan itu kami layangkan dari Forum lingkar Bandara.

"Aksi Demostrasi Untuk Penutupan Akses dan Pemboikotan Blue Bird Taxi dari dan Menuju Bandara adalah Opsi dan Langkah Terakhir dari Forum Masyarakat Lingkar Bandara jadi Mohon Tuntutan Kami Ini di Antensi Oleh Pihak Bandara dan Pihak Terkait," tegasnya.

Mensikapi pernyataan tersebut,Arif Haryanto selaku Humas Bandara Lombok menanggapi bahwa sebelum ini ada beberapa kali pertemuan,baik berupa hearing di DPRD maupun di kantor kami membahas hal ini dan sudah ada beberapa kesepakatan. Dan saat ini sedang berproses untuk kesepakatan tersebut.

"Kami senantiasa mengedepankan dialog dalam menghadapi permasalahan yang timbul, dengan tetap berpegang pada prosedur, regulasi, serta ketentuan hukum yang berlaku," responnya.

Kehadiran Bluebird, Grab Car, dan GoCar ini,paparnya,untuk melengkapi layanan jasa transportasi darat yang sudah ada sebelumnya di Bandara Lombok. Hal ini selain sebagai bagian komitmen bandara untuk meningkatkan standar pelayanan kepada pengguna jasa, juga merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah bagi armada penyedia layanan transportasi darat di Bandara Lombok.

Sebagai pengelola bandara,pihaknya ingin memastikan kenyamanan, keamanan, dan keselamatan pengguna jasa dengan menghadirkan layanan pendukung bandara yang memiliki standar baik serta sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa bandara. Hal ini juga bagian dari upaya kami dalam mendukung Lombok sebagai destinasi pariwisata.


"Oiya, sebagai informasi, para pengemudi transportasi berbasis online (Grab Car & GoCar) di bandara merupakan mitra usaha Angkasa Pura Indonesia yang tergabung sebagai anggota koperasi/perusahaan land transportation eksisting di Bandara Lombok,"cetusnya.

Diterangkan,terkait tuntutan yang disampaikan,Bandara Lombok sudah memberikan alternatif solusi sesuai hasil rapat dengan mereka yang mengatasnamankan perwakilan dari tiga desa tersebut. Beberapa hal yang diminta juga telah kami akomodir, termasuk dalam hal pemberdayaan pelaku transportasi lokal tersebut.

Lugas Arif,baik transportasi lokal dan lainnya akan diupayakan bisa berjalan beriringan.Toh dari sisi jumlah armada yang ada di bandara, saat ini mayoritas milik koperasi/perusahaan land transportation yang dikelola oleh warga Lingkar Bandara. (Irs)

0 Komentar

Posting Komentar
Mulya Residence

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close