Mataram (postkotantb.com)- Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Lombok Barat HK Lalu Winengan gerak cepat melakukan koordinasi dengan Pj. Gubernur NTB, dan Sekda Provinsi NTB, soal kondisi Jembatan Bakong pasca dihantam arus luapan sungai Dodokan.
Berkat hal itu, dirinya bersama rombongan Dinas PUPR NTB, BWS NTB I dan BPBD NTB langsung melakukan pengecekan dan peninjauan kerusakan jembatan penghubung yang masuk ruas jalan provinsi tersebut, Kamis (13/02/2025).
"Tadi kami sudah berkordinasi dengan PJ. Gubernur NTB, Sekda NTB, PUTR NTB, akan menyampaikan kondisi jembatan ini ke PU Pusat soalnya ini harus segera ditangani," ungkap Winengan di sela-sela kegiatannya ini.
Jembatan Bakong dibangun pada Tahun Anggaran 1996/1997. Selain usianya yang terhitung sudah lama, semenjak dihantam luapan sungai Dodokan, kondisi fisik jembatan memprihatinkan.
Aspal yang retak di sisi kanan dan kiri, serta bagian tengah badang jembatan yang miring dan nyaris terputus, mengancam keselamatan pengguna jalan. Ia berharap, rencana perbaikan Jembatan Bakong bisa masuk dalam prioritas anggaran Pemprov NTB.
"Selama lebih dari dua dekade, jembatan ini menunjukkan tanda-tanda kelelahan struktur akibat usia pakai yang cukup lama," ujar Winengan.
Di sisi lain, lanjut Winengan, bahwa jembatan tersebut tidak hanya menjadi akses andalan masyarakat di Kecamatan Gerung dan Kecamatan Lembar. Jembatan ini juga kerap dimanfaatkan PLTU Jeranjang memuluskan aktivitasnya.
Seperti pengangkutan dan pendistribusian bahan bakar solar dan batu bara. Sehingga Ia mendesak agar perusahaan BUMN itu dapat memberikan atensi khusus terhadap perbaikan Jembatan Bakong.
"PLTU Jeranjang harus terlibat. Ini kan menyangkut kepentingan perusahaan mereka. Jika tidak ada atensi, seminggu ke depan jalan akan saya tutup," tandasnya.(RIN)
Berkat hal itu, dirinya bersama rombongan Dinas PUPR NTB, BWS NTB I dan BPBD NTB langsung melakukan pengecekan dan peninjauan kerusakan jembatan penghubung yang masuk ruas jalan provinsi tersebut, Kamis (13/02/2025).
"Tadi kami sudah berkordinasi dengan PJ. Gubernur NTB, Sekda NTB, PUTR NTB, akan menyampaikan kondisi jembatan ini ke PU Pusat soalnya ini harus segera ditangani," ungkap Winengan di sela-sela kegiatannya ini.
Jembatan Bakong dibangun pada Tahun Anggaran 1996/1997. Selain usianya yang terhitung sudah lama, semenjak dihantam luapan sungai Dodokan, kondisi fisik jembatan memprihatinkan.
Aspal yang retak di sisi kanan dan kiri, serta bagian tengah badang jembatan yang miring dan nyaris terputus, mengancam keselamatan pengguna jalan. Ia berharap, rencana perbaikan Jembatan Bakong bisa masuk dalam prioritas anggaran Pemprov NTB.
"Selama lebih dari dua dekade, jembatan ini menunjukkan tanda-tanda kelelahan struktur akibat usia pakai yang cukup lama," ujar Winengan.
Di sisi lain, lanjut Winengan, bahwa jembatan tersebut tidak hanya menjadi akses andalan masyarakat di Kecamatan Gerung dan Kecamatan Lembar. Jembatan ini juga kerap dimanfaatkan PLTU Jeranjang memuluskan aktivitasnya.
Seperti pengangkutan dan pendistribusian bahan bakar solar dan batu bara. Sehingga Ia mendesak agar perusahaan BUMN itu dapat memberikan atensi khusus terhadap perbaikan Jembatan Bakong.
"PLTU Jeranjang harus terlibat. Ini kan menyangkut kepentingan perusahaan mereka. Jika tidak ada atensi, seminggu ke depan jalan akan saya tutup," tandasnya.(RIN)
0 Komentar